Phnom Penh (ANTARA) - Taman Arkeologi Angkor yang terkenal di Kamboja menerima kedatangan hampir setengah juta wisatawan mancanegara (wisman) dalam delapan bulan pertama 2023, demikian disampaikan oleh perusahaan milik negara Angkor Enterprise dalam pernyataannya pada Senin (4/9).
Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa 498.513 wisman telah berkunjung ke Angkor selama periode Januari-Agustus tahun ini, mewakili lonjakan signifikan sebesar 350,8 persen dari 110.570 pengunjung pada periode yang sama tahun lalu.
Situs kuno tersebut meraup pendapatan sebesar 23,09 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.247) dari penjualan tiket selama periode delapan bulan itu, naik 420 persen dari 4,44 juta dolar AS, tambah pernyataan itu. Pada Agustus, situs tersebut menyambut 59.148 wisman dan meraup 2,77 juta dolar dari penjualan tiket, menurut pernyataan itu.
Sekretaris Negeri Kementerian Pariwisata Kamboja Top Sopheak mengaitkan pertumbuhan tajam ini dengan tidak adanya pembatasan perjalanan di era pascapandemi COVID-19.
"Kami berharap lebih banyak wisman akan datang ke Kamboja, khususnya ke Angkor, di tahun-tahun mendatang karena banyak maskapai penerbangan telah melanjutkan penerbangan ke negara kerajaan ini," katanya kepada Xinhua.
Terletak di Provinsi Siem Reap, Kamboja barat laut, Taman Arkeologi Angkor, yang luasnya mencapai 401 km persegi dan masuk dalam Daftar Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 1992, merupakan destinasi wisata paling populer di negara Asia Tenggara tersebut. Selesai
Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023