Banjir bandang Kota Batu tahun 2021 karena tidak ada penahan air. Saat kebakaran semak belukar habis dan pohon-pohonnya ikut terbakar.
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap fenomena kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di lereng gunung bisa memicu peristiwa banjir bandang yang menerjang pemukiman warga saat musim penghujan tiba.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pepohonan yang terbakar dan mati bisa memicu longsoran di sekitar hulu sungai dan menciptakan bendungan alami.

"Bendungan alami yang terjadi karena runtuhan pohon atau longsoran ada batas maksimum. Ketika air hujan melimpah biasanya bendungan alami jebol," ujarnya dalam tayangan pengarahan bencana yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Abdul menuturkan kasus banjir bandang yang membawa gelondongan kayu-kayu besar pernah menerjang Kota Batu, Jawa Timur, pada tahun 2021.

Baca juga: Balai Besar TNBTS tutup kawasan Penanjakan untuk keselamatan wisatawan

Baca juga: BB TNBTS kembali tutup sebagian akses wisata Bromo akibat kebakaran

Kala itu, banyak pohon-pohon besar tumbang akibat kebakaran hutan yang melanda lereng Gunung Arjuno pada tahun 2018.

Pepohonan yang mati akibat terbakar membuat lereng mudah longsor karena tidak ada vegetasi yang menahannya, sehingga menciptakan bendungan alami di hulu sungai yang memiliki rute ke Kota Batu.

Padahal hulu sungai itu kering tidak ada air, namun saat musim hujan tiba limpahan air hujan yang tidak bisa tertahan oleh bendungan alami lantas ambruk dan menerjang pemukiman.

"Banjir bandang Kota Batu tahun 2021 karena tidak ada penahan air. Saat kebakaran semak belukar habis dan pohon-pohonnya ikut terbakar," kata Abdul.

Lebih lanjut dia berpesan kepada pemerintah daerah yang wilayahnya berada di lereng gunung untuk memeriksa kondisi hulu sungai. Bila hulu sungai ada tumpukan longsor dan gelondongan kayu, maka kawasan itu harus dibersihkan.

Menurutnya, kebakaran yang terjadi di lereng gunung tidak hanya berakibat fatal pada ekosistem, tetapi juga ada efek jangka panjang potensi bencana yang mengancam penduduk di bawah lereng berupa banjir bandang saat musim hujan.

Kemarau pergi, musim hujan datang. Jangan sampai nanti kita terlupa dan terkejut ada bendungan alami hulu sungai yang menyebabkan banjir bandang," ujar Abdul.*

Baca juga: Kebakaran hutan-lahan di Savana Gunung Bromo terus dipantau BPBD

Baca juga: Gubernur Khofifah pimpin pemadaman Karhutla Gunung Arjuno

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023