Los Angeles (ANTARA) - Ribuan orang kesulitan untuk meninggalkan gurun terpencil di Negara Bagian Nevada, Amerika Serikat (AS) barat, pada Senin (4/9), setelah mereka terjebak dalam banjir lumpur pada acara tahunan Burning Man Festival akibat hujan deras selama berhari-hari.
Setiap tahun, festival seni dan musik tahunan ini menarik kedatangan sekitar 70.000 pengunjung ke Black Rock Desert di Nevada utara untuk menciptakan Black Rock City, sebuah kota metropolitan sementara yang didedikasikan untuk komunitas, seni, ekspresi diri, dan kemandirian.
Burning Man Festival edisi tahun ini, yang dimulai pada 27 Agustus dan dijadwalkan berlangsung hingga Senin, telah menarik perhatian masyarakat di seluruh penjuru negeri karena gerbang keluar untuk acara itu terpaksa ditutup setelah badai yang jarang terjadi melanda pada Jumat (1/9).
Dalam sebuah unggahan di Facebook pada Minggu (3/9), Kantor Sheriff Pershing County mengatakan bahwa sebagian besar kegiatan operasional Burning Man Festival telah dihentikan atau ditunda secara signifikan "akibat kondisi cuaca yang tidak biasa di area tersebut."
Hujan ringan hingga lebat mengguyur area tersebut selama beberapa jam, memicu kondisi yang membuat kendaraan bermotor hampir tidak mungkin melintasi area gurun itu, menurut kantor tersebut.
Kantor Sheriff Pershing County juga mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kasus kematian yang terjadi saat hujan mengguyur, tetapi belum ada informasi lebih lanjut yang tersedia saat ini.
Sementara itu, panitia penyelenggara mengatakan pada Minggu bahwa sejumlah kendaraan dengan sistem penggerak 4WD dan ban untuk segala medan mampu melewati lumpur dan berhasil keluar.
"Namun, kami melihat bahwa sebagian besar jenis kendaraan lain yang mencoba keluar terjebak dalam lumpur basah yang menghambat kepulangan semua orang," kata pihak penyelenggara, yang mendesak para pengunjung "untuk tidak mengemudi pada saat ini."
Pihak panitia meminta para pengunjung untuk "berlindung di tempat yang hangat dan aman" dan "menyimpan makanan, air, dan bahan bakar" dalam sebuah panduan untuk bertahan hidup di area gurun yang basah.
"Jalan gerbang masih agak terlalu berlumpur dan masih ada genangan air di sepanjang jalan tersebut sehingga sejumlah besar kendaraan tidak dapat keluar dari festival dengan aman pagi ini, tetapi jalan tersebut mulai mengering," kata pihak penyelenggara melalui sebuah unggahan Facebook pada Senin pagi, seraya menambahkan bahwa mereka mengantisipasi bahwa pemulangan pengunjung dapat dimulai secara resmi pada Senin malam waktu setempat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023