Kekurangan naskah tersebut dialami hampir seluruh sekolah yang menyelenggarakan UN di wilayah Cianjur. Solusi photo copy untuk mengatasi kekurangan memang diperbolehkan menurut aturan dari Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP).
"Kekurangan naskah itu, untuk 160 peserta yang terbagi delapan lokal. Kami mem-photo copy didampingi pihak kepolisian dan pengawas UN," kata Wakil Kepala Sekolah SMP Pasundan Cianjur, Edi Setioni.
Dia mengungkapkan, akibat dari kekurangan naskah ujian itu, pihaknya terpaksa mengundur pelaksanaan UN hampir satu jam dari jadwal yang seharusnya.
Atas kejadian tersebut, tutur dia, cukup berpengaruh pada psikologi peserta, dimana ratusan siswa sempat resah dan was-was karena tidak langsung mendapatkan naskah soal ketika masuk ruangan.
"Tidak hanya peserta UN, kekurangan lembaran soal itu sempat membuat panitia UN dan pihak sekolah panik. Hal tersebut telah dilaporkan ke pihak Disdik dan panitia UN Kabupaten," ucapnya.
Dia mengungkapkan, meskipun terjadi kekurangan soal, pihaknya tetap optimistis dengan hasil yang akan diraih siswa didiknya. Bahkan pihaknya yakin meskipun kehilangan waktu, para peserta dapat menyelesaikan UN dengan baik dengan nilai memuaskan.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013