"Penjualan produk internal Kalbe menunjukkan pertumbuhan yang sehat, didorong oleh strategi pemasaran yang intensif dan terfokus, serta penetrasi distribusi yang kuat," kata Vidjongtius, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Menurut Vidjongtius, melihat kondisi pasar yang kondusif dan pertumbuhan volume yang mantap, perseroan telah melakukan peningkatan harga secara selektif akhir triwulan pertama tahun 2013.
Di sisi lain, Kalbe tetap melakukan upaya memperkuat portofolio produk dan peningkatan efisiensi produksi. Dengan hasil yang baik pada triwulan pertama 2013.
"Kami percaya Kalbe telah mencatat awal yang mantap untuk merealisasikan target pertumbuhan penjualan dan laba bersih tahun 2013 sebesar 15 hingga 18 persen, jika kondisi makro ekonomi tetap kondusif," ujar dia.
Ia menjelaskan laba kotor tercatat bertumbuh sebesar 14,7 persen dari Rp1.472 miliar pada triwulan pertama 2012 menjadi Rp 1.688 miliar pada periode yang sama tahun 2013.
Hal tersebut, lanjutnya, didukung oleh upaya pengendalian biaya produksi secara berkelanjutan dan harga bahan baku yang relatif stabil.
Rasio laba kotor, kata dia, terhadap penjualan menunjukkan sedikit penurunan dari 49,0 persen menjadi 48,4 persen pada triwulan pertama 2013, antara lain sebagai dampak pelemahan nilai Rupiah dari Rp9.180 pada akhir triwulan pertama tahun 2012 menjadi Rp9.719 pada akhir periode yang sama tahun 2013.
"Rasio laba kotor pada triwulan pertama 2013 meningkat jika dibandingkan dengan rasio pada periode tahun 2012 sebesar 47,9 persen," ujar dia.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013