Harga didukung oleh data yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS lebih rendah dari pada yang diperkirakan.

Singapura (ANTARA News) - Harga minyak naik di perdagangan Asia,pada Kamis, didukung oleh kenaikan yang lebih rendah dari perkiraaan dalam stok minyak mentah Amerika Serikat dan harapan dari penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB), kata para analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni naik 40 sen menjadi 91,83 dolar per barel dan minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juni menguat 32 sen ke posisi 102,05 dolar dalam pertengahan perdagangan pagi.

"Harga didukung oleh data yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS lebih rendah dari pada yang diperkirakan," kata Tetsu Emori, kepala manajer dana pada Astmax Asset Management, di Tokyo, kepada AFP.

"Ini menunjukkan bahwa permintaan di Amerika Serikat sudah mulai pulih."

Departemen Energi AS mengumumkan Rabu bahwa cadangan minyak negara tersebut meningkat sebesar 900.000 barel dalam pekan yang berakhir 19 April, lebih rendah dari perkiraan untuk kenaikan 1,2 juta barel.

Perubahan dalam persediaan inventaris AS selalu diawasi ketat oleh dealer karena hal itu akan mengindikasikan tingkat permintaan di konsumen minyak mentah utama dunia tersebut.

Harga juga didukung oleh spekulasi bahwa ECB akan segera memangkas suku bunga menyusul rilis data ekonomi Jerman Rabu.

"Data yang lemah baru-baru ini keluar dari Eropa dan AS, yang juga telah meyakinkan para investor langkah-langkah stimulus lebih banyak yang akan diambil," kata Desmond Chua, analis pasar CMC Markets di Singapura.

(S004)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013