Seoul (ANTARA) - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol akan mendesak tanggapan yang lebih keras terhadap program rudal dan nuklir Korea Utara pada pertemuan puncak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pekan ini, dengan dalih senjata tersebut menjadi ancaman nyata terhadap kawasan tersebut.
Yoon berangkat Selasa ini untuk menghadiri KTT ASEAN di Indonesia, selain melawat ke India akhir pekan ini untuk menghadiri KTT G20.
"Republik Korea dan ASEAN harus menyatukan kekuatan guna menyampaikan respons tegas dan bekerja sama erat demi denuklirisasi Korea Utara," kata Yoon kepada surat kabar Kompas dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Selasa.
“Provokasi rudal dan ancaman nuklir Korea Utara yang terus membesar juga menjadi ancaman langsung dan nyata terhadap negara-negara anggota ASEAN," katanya.
Yoon mengatakan Korea Selatan dan 10 anggota ASEAN harus meningkatkan kerja sama "sehingga tatanan internasional berdasarkan aturan bisa mengakar kuat di kawasan Indo-Pasifik".
Para anggota ASEAN akan mengikuti KTT pekan ini yang juga dihadiri Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, China, dan Rusia.
Yoon akan bertemu Presiden Indonesia Joko Widodo, kata seorang pejabat kantor kepresidenan Yoon.
Yoon mengatakan sudah waktunya mengembalikan hubungan Korea Selatan, Jepang, dan China ke jalur yang benar.
Namun menurut pejabat kantor kepresidenan Korsel, kemungkinan besar tak akan ada waktu menggelar pertemuan tiga arah di Jakarta. Pembicaraan semacam ini diperkirakan terjadi akhir tahun ini.
Mengingat ASEAN dan India menyumbangkan 21 persen ekspor Korea Selatan, Yoon akan mempromosikan ekspor sektor nuklir, pertahanan dan infrastruktur selama mengunjungi Indonesia dan India, kata seorang pejabat pemerintahan Yoon pekan lalu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Presiden Korsel akan hadiri KTT ASEAN demi kuatkan kerja sama
Baca juga: Kemitraan ASEAN, Korsel penting untuk transformasi digital kawasan
Baca juga: Arsjad Rasjid yakinkan ASEAN tujuan investasi menjanjikan bagi Korsel
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023