Meski terjadi kekeringan, namun luas panen padi Sulteng periode Januari-Oktober 2023 mencapai 144.995 hektare.

Palu (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan sektor pertanian di provinsi ini khususnya komoditas padi tumbuh, meski terjadi fenomena El Nino atau kekeringan di sejumlah daerah.

"Meski terjadi kekeringan, namun luas panen padi Sulteng periode Januari-Oktober 2023 mencapai 144.995 hektare dibandingkan periode yang sama tahun 2022, yakni 136.764 hektare," kata Kepala Dinas TPH Sulteng Nelson Metubun, di Palu, Senin.

Ia menjelaskan, peningkatan luas panen 8.231 hektare atau sekitar 6,02 persen dari luas panen Sulteng tahun ini diproyeksikan 211.582 hektare.

Oleh karena itu, angka positif ini dinilai dapat melampaui target luas panen bila petani mampu konsisten mempertahankan maupun meningkatkan produktivitas tanaman.

"Pemerintah sebagai mitra petani mengupayakan produksi petani tetap stabil dengan berbagai intervensi. Karena dampak El Nino dapat mempengaruhi produksi petani bila tidak dilakukan antisipasi," ujarnya lagi.

Dari sisi produksi periode Januari-Oktober tahun ini tercatat 660.809 ton gabah kering panen (GKP), dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya hanya 602.617 ton GKP.

Dari hasil produksi petani, tercatat kenaikan cukup signifikan, yakni 58.192 ton atau 9,66 persen dengan harapan hingga akhir tahun kondisi produksi petani lebih meningkat.

Ia menambahkan, sejalan dengan produksi meningkat secara tidak langsung produktivitas juga ikut meningkat 54,57 kuintal per hektare dibandingkan tahun lalu 44,06 kuintal per hektare atau tumbuh 1,51 kuintal per hektare dengan persentase 3,43 persen.

"Tercatat luas tanam padi oleh petani Sulteng di tahun ini 222.718 hektare, meningkatkan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sekitar 140.100 hektare," demikian Nelson.

Baca juga: Pemprov Sulteng harap petani maksimalkan luas tanam antisipasi El Nino
Baca juga: BMKG: Dampak El Nino tidak berpengaruh signifikan di Sulteng

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023