Beijing (ANTARA News) - China sesumbar aksi-aksi provokatif tak akan menyurutkan langkah China mempertahankan teritorinya, setelah Jepang menyatakan akan menggelar latihan militer bersama dengan Amerika Serikat di tengah meruncingnya hubungan Beijing dan Tokyo perihal kepulauan yang disengketakan.

Juru bicara kementerian luar negeri China Hua Chunying menegaskan bahwa tekanan asing tidak akan menyurutkan China dalam melindungi wilayah kedaulatannya di Laut China Timur.

"Untuk aksi-aksi provokatif terkait, pemerintah China akan mengambil respons yang tegas," kata Hua kepada wartawan seperti dikutip Reuters.

Beijing dan Tokyo saling bertukar protes atas insiden Selasa lalu di mana kapal-kapal patroli China "main petak umpet" dengan armada kelompok nasionalis Jepang dekat kepulauan yang disengketakan yang dinamai Senkaku oleh Jepang dan Diaoyu oleh China.

Isu seputar kepulauan ini mengantarkan hubungan China-Jepang ke tingkat terendah sejak normalisasi hubungan 40 tahun silam.

China juga meradang oleh kunjungan 168 anggota parlemen Jepang ke Kuil Yasukuni di Tokyo di mana 14 penjahat perang semasa Perang Dunia II diperabukan.

Kunjungan pejabat publik Jepang ke kuil ini selalu mengundang kemarahan tetangga-tetangganya karena dianggap membenarkan agresi Jepang semasa Perang Dunia II, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013