Jakarta (ANTARA) - Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pascabencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nelwan Harahap mengatakan bantuan kemanusiaan ke luar negeri adalah bentuk diplomasi secara lembut Indonesia dengan negara-negara sahabat.

"Bantuan kemanusiaan ke luar negeri adalah bentuk soft diplomacy Indonesia dengan negara-negara sahabat," kata Nelwan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Salah satu penerimanya adalah Turki yang diguncang gempa pada Februari lalu. Atas bantuan dan dukungan yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia, kata Nelwan, Pemerintah Turki menyampaikan apresiasi serta ucapan terima kasih. Pemerintah Turki juga sangat terbuka terhadap rencana Pemerintah Indonesia dalam membangun Kampung Indonesia.

Baca juga: Menko PMK: Bantuan untuk Turki operasi kemanusiaan terbesar Indonesia

Dia menyebutkan Pemerintah Indonesia akan membangun 100 unit rumah di Hatay, Turki. Pola pembangunan Kampung Indonesia di Turki nantinya akan dibangun oleh orang-orang Indonesia, sehingga bisa ditinggalkan jejak-jejak Indonesia di sana.

"Sejarah kita panjang dengan Turki, dan Turki selalu memberikan bantuan saat Indonesia dilanda bencana, seperti saat bencana tsunami dan gempa bumi Aceh," ucapnya.

Target sektor perumahan dan permukiman, kata Nelwan, ditetapkan oleh Pemerintah Turki selesai dibangun dan dapat ditempati sebelum musim dingin 2024.

Dia mengemukakan, ke depan seluruh bantuan dan dukungan kemanusiaan ke luar negeri tidak mengatasnamakan negara lagi, tetapi sudah dalam konteks Indonesian Alliance Aid, yang di dalamnya didukung oleh lembaga-lembaga kemanusiaan filantropi, NGO, dunia usaha, dan perorangan.

Baca juga: Menko PMK pimpin sidang ASCC bahas persoalan sosial budaya ASEAN

Menindaklanjuti program tersebut, katanya, Kemenko PMK akan mengagendakan rapat koordinasi teknis (rakornis) Gerakan Sosial Kedermawanan (GSK) satu pekan yang akan datang.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Imdadun Rahmat menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkontribusi dalam tanggap darurat bencana dan akan menindaklanjutinya pada fase rekonstruksi.

Data yang dihimpun Baznas menunjukkan dari gempa bumi Turki Februari lalu, dilaporkan sebanyak 26,5 persen rumah hancur total, 49,5 persen rumah rusak berat, dan 21,5 persen rumah rusak ringan.

Baca juga: Kemenko PMK kunjungi Mimika guna pastikan pemerataan pembangunan

Baznas memberikan bantuan pada warga Turki di Adana berupa makanan dan kebutuhan dasar, yaitu beras, pasta, gandum, susu, air mineral, keju, biskuit, jus buah, tisu basah, sabun, serta perlengkapan musim dingin berupa selimut, sarung tangan, kaus kaki, dan penutup kepala.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023