Saya tidak ingin jika nanti pembukaan ISG di Pekanbaru, tetapi penutupan di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),"

Anyer, Banten, 24/4 (Antara) - Menpora Roy Suryo menegaskan bahwa dirinya terpaksa mengambil keputusan frontal dengan memindahkan Islamic Solidarity Games (ISG) dari Pekanbaru ke Jakarta karena terlalu banyak masalah yang dihadapi tuan rumah Riau.

"Saya tidak ingin jika nanti pembukaan ISG di Pekanbaru, tetapi penutupan di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," kata Roy berseloroh saat membuka Rapat Kerja SIWO PWI se-Indonesia di Anyer, Banten, Rabu.

Roy kembali menyatakan bahwa salah satu pertimbangan memindahkan event tersebut adalah penetapan Gubernur Riau Rusli Zainal sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus korupsi proyek PON 2012.

"Gubernur Riau Rusli Zainal adalah sahabat saya. Memang keputusan ini tidak serta-merta diambil. Namun, setelah melalui berbagai pertimbangan dan masukan dari sejumlah pihak," ujar Roy.

Selain kasus korupsi yang menyeret Rusli Zainal, persoalan lain yang relatif cukup pelik adalah tunggakan utang pembangunan stadion utama sebesar Rp240 miliar kepada pihak konsorsium.

"Jumlah yang harus dibayar juga terbilang besar Rp240 miliar, sementara status Gubernur Riau Rusli Zainal saat ini tidak memungkinkan untuk mengambil keputusan karena telah menjadi tersangka," katanya.

Sebelum mengambil keputusan, Roy mengatakan bahwa tim peninjau dari federasi ISG dari beberapa negara sebelumnya telah mengungkapkan keberatannya jika ISG tetap digelar di Pekanbaru karena masih banyak sarana yang belum memenuhi standar internasional.

Meski keputusan itu mengecewakan banyak pihak, Roy memilih mengambil risiko dengan lebih dahulu mengumumkan soal perpindahan tersebut daripada nanti permasalahan akan berlarut-larut.

"Dengan makin cepat diputuskan, persiapan untuk penyelenggaraan di Jakarta yang direncanakan pada tanggal 22 September--1 Oktober bisa segera dilakukan," katanya menambahkan.

Event olahraga yang menggelar 17 cabang olahraga dan diikuti lebih dari 50 negara anggota Organisasi Negara-Negara Islam (OKI) tersebut semula direncanakan digelar pada tanggal 6--17 Juni di Pekanbaru, kemudian diundur menjadi Oktober sebelum kemudian berubah lagi menjadi September di Jakarta.

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013