Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo ditutup naik 2,32 persen pada Rabu, mendekati tertinggi dalam lima tahun menyusul kinerja yang mantap di Wall Street dan optimisme atas laba para eksportir berkat pelemahan yen.
Indeks Nikkei 225 berakhir naik 313,81 poin menjadi 13.843,46, melampaui 13.800 untuk pertama kalinya sejak Juni 2008.
Indeks Topix dari semua saham papan utama naik 1,80 persen, atau 20,57 poin, menjadi 1.164,35.
"Keuntungan pasar saham telah menjadi lebih inkremental karena Nikkei telah terus meningkat melewati 13.000," kata Mitsushige Akino, kepala fund manager di Ichiyoshi Investment Management.
Di sisi lain, "dolar menghadapi resistensi yang meningkat karena mendekati 100 yen," tambahnya.
Kenaikan dolar terhadap yen, dipicu oleh pelonggaran moneter besar-besaran oleh bank sentral Jepang (BoJ), telah terhenti sebelum mencapai 100,00 yen, tingkat yang greenback pecahkan pada April 2009.
Dolar dibeli 99,54 yen dalam perdagangan sore di Tokyo, naik dari 99,48 yen di New York dan 98,81 yen di Tokyo pada Selasa sore.
Euro diambil 1,3005 dolar dan 129,48 yen dibandingkan dengan 1,2997 dolar dan 129,30 yen di New York.
Mitsubishi Motors melonjak 20,00 persen menjadi 126 yen setelah pembuat mobil itu meningkatkan estimasi laba bersihnya hampir tiga kali lipat menjadi 38 miliar yen untuk tahun yang berakhir pada Maret, dibantu oleh biaya yang lebih rendah dan laba kurs karena pelemahan yen.
Pembuat mobil utama lainnya juga lebih tinggi, dengan Nissan Motor naik 2,32 persen menjadi 1.058 yen dan Toyota Motor naik 1,99 persen pada 5.620 yen.
Sebuah yen yang lebih rendah menguntungkan eksportir Jepang karena membuat produk mereka lebih kompetitif di luar negeri dan meningkatkan pendapatan mereka ketika dipulangkan.
Di New York pada Selasa, Dow Jones Industrial Average berakhir naik 1,05 persen pada 14.719,46, dibantu oleh hasil pendapatan dari DuPont, Travelers dan perusahaan lainnya.
Pasar menghabiskan sebagian besar hari di wilayah positif, kecuali kejatuhan singkat setelah kicauan (tweet) palsu dari akun tweeter Associated Press (AP) yang diretas, mengatakan ada dua ledakan di Gedung Putih dan Presiden Barack Obama telah terluka.
Kantor berita AP segera mengumumkan telah diretas dan pesan itu palsu, demikian AFP.
(A026/S004)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013