Kerja sama ini rencananya diperluas dalam lingkup penciptaan inovasi dan pengembangan startup.
Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) memperluas kerja sama dengan PT Cyber Edu Inkor dari sebelumnya terfokus pada bidang pendidikan, kini hingga ke bidang riset dan inovasi.
"Kerja sama ini rencananya diperluas dalam lingkup penciptaan inovasi dan pengembangan startup," kata Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI drg Nurtami PhD SpOF(K), di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Senin.
Nurtami menilai perluasan kerja sama ini merupakan bentuk komitmen bersama untuk mempererat kerja sama antara UI dan PT Cyber Edu Inkor, dan berharap komitmen kedua institusi dalam menggarap inovasi dan pengembangan startup dapat terwujud.
"Ini akan menjadi peluang besar untuk membentuk pemimpin, manajer, eksekutif, dan penemu yang baik dalam rangka menciptakan serta memanfaatkan teknologi inovasi tingkat tinggi di masa depan," ujarnya.
UI percaya inovasi berperan penting dalam memperkenalkan hal-hal baru pada lini produk, sehingga pendapatan pasar dan kepuasan pelanggan dapat meningkat.
Oleh karena itu, perluasan kerja sama antara UI dan PT Cyber Edu Inkor diharapkan dapat mengembangkan startup dan inkubator bisnis, serta menumbuhkan ekosistem kolaborasi yang lebih cepat antara Indonesia dan Korea Selatan.
"Dengan adanya perluasan ini, kami berharap dapat membantu perjalanan awal dan menavigasi startup pada beberapa aspek paling menantang dalam menjalankan bisnis. Kami akan menyediakan spesialisasi yang dibutuhkan startup untuk tumbuh dan berinovasi," kata drg Nurtami.
Sementara itu, Prof Jang Youn Chon yang juga menjabat sebagai Rector of Universitas Siber Asia menyebut perlunya memperluas kerja sama antara PT Cyber Edu Inkor dan UI.
Sebelumnya, kedua institusi ini telah bekerja sama dengan para ahli/praktisi di bidang bisnis serta untuk turut serta pada Program Eksekutif Global. Kali ini, kerja sama ini akan diperluas pada pengembangan gagasan atau ide, seperti biotech, sumber energi, dan teknologi informasi.
"Lebih dari 50 tahun Korea dapat mandiri secara ekonomi dan teknologi dari Jepang dan Amerika. Sekarang, Korea Selatan unggul di bidang IT, biotech, pembangunan kapal, dan lainnya," katanya pula.
Namun, meski sudah memiliki kemandirian industri dalam bidang otomotif dan teknologi, Korea Selatan sedang mengalami krisis pertumbuhan penduduk, di mana hanya ada 200 ribu kelahiran per tahun saat ini.
"Di sisi lain, Indonesia mencapai 6 juta kelahiran per tahunnya. Oleh karena itu, dengan banyaknya gagasan untuk mandiri, kami berharap Indonesia dapat bekerja sama untuk menumbuhkan bisnis yang benar-benar mandiri,” ujar Prof Jang Youn Chon.
Baca juga: UI kerja sama riset dan pendidikan dengan IUT Bangladesh
Baca juga: UI dan dua rumah sakit di Kupang kerja sama penempatan dokter urologi
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023