Untuk sukses UN itulah kami meminta pengawas lebih serius, dan kami berkepentingan melakukan pemantauan."

Gresik (ANTARA News) - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Dr Harun MM siap memberikan sanksi bagi pengawas Ujian Nasional (UN) 2013 yang tidak serius menjalankan tugas, yakni melakukan aktivitas lain seperti baca koran dan bermain telepon genggam saat mengawasi jalannya UN.

"Kita akan beri sanksi sesuai aturan yang berlaku, sebab sudah aturannya, mulai sanksi ringan, menengah hingga berat bagi yang tidak serius menjalankan tugasnya," kata Harun, di Kabupaten Gresik, Rabu.

Ia mengatakan pengawas pelaksanaan UN dalam tugasnya sudah mempunyai aturan tersendiri, sehingga apabila pengawas yang bersangkutan menjalankan tugas sesuai prosedur dan aturan, maka tidak masalah.

Namun, bagi yang tidak serius menjalankan tugasnya hingga melakukan pelanggaran hukum, maka akan ada sanksi seperti teguran hingga sanksi sesuai perundang-undangan yang berlaku.

Sebelumnya, Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim, pernah menjumpai adanya telepon genggam milik pengawas berserakan di atas meja, dan ada juga pengawas yang membaca koran saat mengawasi pelaksanaan UN.

"Saya melihat ada telepon genggam milik pengawas yang berserakan di atas meja, serta ada juga pengawas yang membaca koran saat mengawasi pelaksanaan UN," kata Qosim saat melakukan pemantauan pelaksanaan UN di SMP Assa`adah, Bungah Gresik, Selasa (23/4).

Oleh karena itu, dia meminta pengawas pelaksanaan UN di wilayahnya agar lebih serius menjalankan tugas, sebab banyak pengawas yang menjalankan tugasnya secara tidak serius.

Baginya, keberhasilan UN menjadi tanggung bersama, karena itu pihaknya meminta agar setiap pengawas yang bertugas di wilayah Gresik bisa menjalankan tugas lebih serius.

"Untuk sukses UN itulah kami meminta pengawas lebih serius, dan kami berkepentingan melakukan pemantauan. Untuk hasil pantauan di beberapa sekolah kami melihat semuanya sudah sesuai aturan dan prosedur tata tertib, seperti soal dan kertas lembar jawaban serta adanya penempatan pengawas secara silang," katanya.

Lain halnya dengan Pengawas di MAN 2 Jember, R. Guru SMAN Jember itu sempat dikeroyok enam siswa MAN 2, karena menarik bocoran kunci jawaban yang dipakai siswa MAN saat UN dan menyerahkan bocoran kunci jawaban itu ke pengawas independen, bahkan guru MAN 2 juga menyalahkan pengawas R itu. (KR-ZIZ/E011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013