Jakarta (ANTARA) - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam menopang laju ekonomi negara, karena mampu memberikan kontribusi positif dalam beberapa aspek di antaranya perputaran roda perekonomian, penyerapan tenaga kerja, sumbangan terhadap pendapatan daerah dan nasional, serta pemanfaatan sumber daya lokal. Sinergi berbagai kementerian/lembaga dan instansi terkait pun menjadi faktor penting untuk peningkatan kapabilitas UMKM memasuki pasar internasional dan akselerasi ekspor. 


Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar mengatakan perwujudan sinergi antarlembaga pun ditunjukkan Bea Cukai melalui unit-unit vertikalnya di berbagai daerah. 


Di Malang, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Timur (Jatim) II berkolaborasi dengan Dekranasda Kabupaten Malang, Disperindag Provinsi Jatim, Disperindag Kabupaten Malang, FKPU IKM, dan LPEI terlibat dalam forum diskusi bertema bertajuk “Peningkatan Kapabilitas IKM/UMKM Memasuki Pasar Internasional dan Akselerasi Ekspor” yang digelar oleh Universitas Ma Chung. Dalam kegiatan tersebut, disampaikan bahwa dengan fungsinya sebagai industrial assistance dan trade facilitator, Bea Cukai memiliki peran penting dalam keberlangsungan industri di dalam negeri termasuk UMKM. Peran penting Bea Cukai ini akan semakin terasa hasilnya jika dilaksanakan secara kolaboratif dalam bentuk sinergi dengan akademisi, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya, dalam hal ini pemerintah daerah melaui dinas-dinas yang terlibat secara langsung dalam proses pengembangan UMKM.


“Bea Cukai secara aktif memberikan asistensi dan edukasi serta pendampingan kepada para pelaku UMKM, baik yang masih fokus pada pasar domestik maupun yang berpotensi untuk ekspor. Pemberian asistensi dan edukasi ekspor kepada UMKM tersebut terwujud melalui Klinik Ekspor yang telah ada di setiap kantor pelayanan Bea Cukai, termasuk di Bea Cukai Malang,” ungkapnya.


Encep berharap jalinan sinergi yang baik antarinstansi dalam mendukung UMKM melalui asistensi dan edukasi ekspor dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga seluruh pelaku UMKM dapat memiliki kesempatan yang sama dan merata untuk mendapatkan pembinaan dan pendampingan, baik dari pemerintah maupun akademisi.


Harapan yang sama juga mengemuka dalam gelaran pelatihan bertajuk Coaching Program for New Exporters (CPNE) bagi puluhan pelaku UKM berorientasi ekspor, yang diselenggarakan Indonesia Eximbank. Pada acara yang dilaksanakan di Aula Prambanan, Gedung Keuangan Negara (GKN) Yogyakarta, pada tanggal 30 Agustus 2023 tersebut, perwakilan Bea Cukai Yogyakarta turut hadir sebagai salah satu narasumber.


"Bea Cukai Yogyakarta bersama Kemenkeu bersinergi dengan LPEI dan Pemerintah DIY untuk menyelenggarakan CPNE. Tujuannya ialah untuk menciptakan eksportir baru dan menjadi UMKM yang bankable. Selain perwakilan Bea Cukai Yogyakarta, yang memberikan materi tentang ketentuan kepabeanan di bidang ekspor, acara ini juga turut mengundang narasumber dari Ditjen. Pajak, Bank Indonesia (BI), serta praktisi ekspor. Semoga dengan adanya pelatihan CPNE ini, semakin banyak UMKM di Yogyakarta yang naik kelas menjadi eksportir. Bea Cukai akan dengan senang hati memberikan asistensi bagi para calon pelaku ekspor," tutup Encep.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023