Jakarta (ANTARA) - PT Bank DBS Indonesia melalui DBS Treasures Private Client menargetkan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) dapat tumbuh 20 persen year on year (yoy) pada akhir tahun 2023.

Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung dalam sesi doorstop di The Plaza Office Tower, Jakarta, Senin, mengungkapkan dana kelolaan DBS Treasures Private Client tercatat telah meningkat 17 persen (yoy) sampai semester I-2023.

“Apalagi pandemi COVID-19 sudah berakhir, jadi tinggal endemi. Saya rasa Gross Domestic Product (GDP) growth kita juga menunjukkan hal yang sama, infrastruktur juga semakin bagus, pertumbuhan ekonomi bagus. Jadi, saya rasa itu sebuah kesempatan yang besar,” ujar Rudy.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sendiri mencatat jumlah rekening dan nominal simpanan rentang Rp500 sampai Rp2 miliar secara berurutan telah naik 7 persen (yoy) dan 7,4 persen (yoy) pada periode tahun 2021- 2023.

“Data LPS kan 7 persen naiknya rata-rata, mulai dari numbers of customer sama Dana Pihak Ketiga (DPK)- nya. Jadi, kita mungkin sedikit di atas LPS, sedikit di atas industri which is baguslah saya rasa,” ujar Rudy.

Sebagai upaya meningkatkan dana kelolaan, dia menyebut salah satu upayanya perseroan akan terus meningkatkan kepercayaan nasabah melalui komunikasi yang baik antara Relationship Manager (RM) dengan nasabah.

“Tapi, untuk mencapai kesitunya butuh perjuangan yang panjang. Jadi, kita harus membuktikan bahwa memang kita yang terbaik gitu mungkin challenge-nya buat bank,” ujar Rudy.

Sebagai informasi, Bank DBS Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp887,98 miliar sepanjang semester I- 2023, atau meningkat 54,05 persen (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 lalu.

Baca juga: Bank DBS proyeksi cadangan devisa RI capai 145 miliar dolar akhir 2023
Baca juga: Ekonom DBS: inflasi akan kembali ke bawah 4 persen di semester II 2023

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023