Kerja sama di ASEAN bukan hanya upaya sektor publik, namun juga membutuhkan upaya inklusif dan kolaboratif dari sektor swasta dalam berbagai agenda dan inisiatif ASEAN
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan partisipasi sektor swasta berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi ASEAN.
“Kerja sama di ASEAN bukan hanya upaya sektor publik, namun juga membutuhkan upaya inklusif dan kolaboratif dari sektor swasta dalam berbagai agenda dan inisiatif ASEAN,” kata Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Airlangga menjelaskan perekonomian ASEAN menunjukkan kinerja positif dalam satu dekade terakhir dengan pertumbuhan rata-rata 4 persen hingga 5 persen.
Sementara dalam skala global, kawasan ASEAN merupakan perekonomian terbesar ke-5, eksportir terbesar ke-4, dan menjadi tujuan investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) terbesar ke-2 pada 2022.
Dalam upaya menjaga kinerja positif tersebut, sambung Airlangga, terdapat tiga bidang prioritas yang dapat dilakukan oleh sektor swasta untuk berkontribusi terhadap ASEAN untuk agenda global.
Pertama, suara sektor swasta untuk menyoroti dan mengurangi risiko serta biaya fragmentasi rantai pasokan global dan regional yang didorong oleh geopolitik.
Sektor publik dan swasta perlu bekerja sama, termasuk dengan mitra dan platform lain, untuk menegakkan arsitektur perdagangan dan ekonomi multilateral yang terbuka, inklusif, tidak diskriminatif, dan berbasis aturan.
Kedua, kontribusi aktif sektor swasta untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan baru. Sektor swasta ASEAN harus bekerja sama dengan dewan bisnis lainnya untuk menjajaki potensi kolaborasi.
Sektor swasta ASEAN juga harus menerapkan model bisnis inklusif, memaksimalkan hubungan pembangunan ekonomi lokal termasuk dengan UMKM.
Terakhir, sektor swasta ASEAN perlu memanfaatkan sumber daya, jaringan, teknologi, dan keahlian sektor swasta untuk menemukan solusi terhadap tantangan sosio-ekonomi dan perubahan iklim di kawasan ini. Inovasi, difusi dan adopsi teknologi juga perlu didukung dan dipercepat untuk meningkatkan ketahanan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Saya ingin mengimbau kepada sektor swasta ASEAN dan komunitas bisnis secara lebih luas, untuk berkontribusi aktif dalam mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2025,” ujar Menko.
Pernyataan tersebut ia sampaikan pada kegiatan Plenary Session yang mengangkat tema “Aligning ASEAN’s Private Sector Priorities to the Global Agenda” dalam ASEAN Business & Investment Summit 2023 di Jakarta, Minggu (3/9).
ASEAN Business & Investment Summit 2023 merupakan salah satu rangkaian KTT Ke-43 ASEAN yang diselenggarakan oleh ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC).
Baca juga: Jokowi terima pimpinan Bank Dunia dan IMF jelang KTT ASEAN
Baca juga: ASEAN resmi gandeng Serbia, Panama, Kuwait sebagai sahabat
Baca juga: Menlu RI uraikan langkah tangani tantangan keamanan di kawasan ASEAN
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023