Kebakaran lahan kian marak yang berakibat pada munculnya kabut asap. Kondisi ini menyebabkan penurunan kualitas udara. Maka gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah meminta warga setempat mewaspadai penurunan kualitas udara karena kabut asap dampak maraknya kebakaran hutan dan lahan.
"Kebakaran lahan kian marak yang berakibat pada munculnya kabut asap. Kondisi ini menyebabkan penurunan kualitas udara. Maka gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan," kata Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Senin.
Ia mengatakan, penurunan kualitas udara yang parah dan langsung lama akan berdampak langsung pada kesehatan manusia, terlebih pada mereka yang masuk kategori rentan dan penderita penyakit degeneratif.
Warga yang masuk kategori rentan ini, kata Hera Nugrahayu, seperti bayi, anak di bawah lima tahun (balita) dan orang lanjut usia. Sementara penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan yang menyebabkan jaringan atau organ memburuk dari waktu ke waktu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo juga meminta masyarakat setempat mewaspadai penyebaran Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) seiring munculnya kabut asap.
Pihaknya, melalui pusat layanan kesehatan masyarakat melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan antisipasi penyebaran ISPA dan penyakit lain dampak penurunan kualitas udara.
Dinkes juga meminta masyarakat "Kota Cantik" selalu memperbaharui informasi terkait kondisi dan perkembangan kualitas udara di Ibu Kota Provinsi Kalteng.
“Warga yang hendak melakukan aktivitas di luar agar memantau kualitas udara pada aplikasi tersebut. Jika terpantau udaranya tidak sehat maka diusahakan untuk menggunakan masker,” katanya.
Sementara itu, berdasar pantauan langsung dari Aplikasi ISPUnet, pada Senin (4/9) 2023 pukul 14.00 WIB, kualitas udara di wilayah Kota Palangka Raya masuk kategori sedang.
Tercatat nilai PM 2,5 berada pada 82 dan NO2 di angka 81. Kemudian PM 10 diangka 45, CO diangka 38, HC diangka 30, O3 diangka 1 dan SO2 diangka 23. Artinya kualitas udara masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan.
Baca juga: Palangka Raya lakukan pemulihan pasca-tanggap darurat karhutla
Baca juga: Mahasiswa Kalteng minta polisi usut tuntas perkara karhutla
Baca juga: Pemerintah Palangka Raya perpanjang libur sekolah karena kabut asap
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023