"Inti dari dialog otomotif APEC ini adalah mendorong daya saing"
Yogyakarta (ANTARA News) - Dialog otomotif dalam forum Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) ke-18  diharapkan mampu menghasilkan sinergi untuk meningkatkan daya saing, khususnya bagi industri otomotif di Indonesia.

"Inti dari dialog otomotif  APEC ini adalah mendorong  daya saing," kata Sekjen Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Anshari Bukhari, seusai membuka APEC Automotive Dialog ke-18 di Yogyakarta, Rabu.

Selain itu, kegiatan tersebut juga diharapkan mampu menciptakan harmonisasi kebijakan atau aturan di tingkat Asia Pasifik.

"Diharapkan para anggota APEC yang memproduksi mobil ini bisa bekerja sama, karena dengan adanya kerja sama tersebut bisa tercipta suatu sinergi antar para produsen," tuturnya.

Sebelumnya, Jumat (19/4) lalu, pada pertemuan pejabat senior, negara-negara anggota APEC menyatakan berkomitmen mengurangi hambatan perdagangan bagi produk-produk usaha kecil menengah (UKM) untuk memastikan tercapainya pertumbuhan yang berkualitas disertai pemerataan.

"Salah satu fokus bahasan APEC adalah pertumbuhan yang berkelanjutan dan salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan mengurangi hambatan perdagangan bagi produk-produk UKM," kata Ketua Sidang Pejabat Senior (SOM) II APEC Yuri O Thamrin di Surabaya, Jumat.

Sebagaimana diketahui, pertemuan SOM APEC kedua di Surabaya pada pekan lalu fokus membahas tiga hal yaitu, pencapaian "Bogor Goals", pertumbuhan berkelanjutan disertai pemerataan, dan juga peningkatan konektivitas.

Yuri mengatakan bahwa negara anggota APEC memandang pengurangan hambatan perdagangan bagi produk UKM sangat penting untk membuat kelompok lemah tersebut berkembang, dan mendapat jatah pertumbuhan ekonomi yang proporsional.

Selain pengurangan hambatan perdagangan, fokus bahasan yang kedua juga menghasilkan komitmen untuk mendorong penyelenggaraan pertemuan menteri yang bertanggung jawab soal ilmu dan teknologi.

Sementara untuk fokus bahasan pertama (pencapaian Bogor Goals), komitmen yang berhasil adalah dukungan terhadap penyelesaian Putaran Doha, peningkatan efisiensi rantai logistik sampai 10 persen, dan implementasi pengurangan hambatan barang-barang ramah lingkungan pada 2015.

Untuk fokus bahasan yang terakhir (peningkatan konektivitas), negara anggota APEC sepakat untuk mendorong pembentukan fasilitasi tanggap bencana. Negara di kawasan Asia Pasifik dinilai sering terkena bencana alam yang mengakibatkan rusaknya berbagai infrastruktur pendukung keterhubungan antar negara.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2013