London (ANTARA News) - Graham Poll, wasit asal Inggris yang melakukan kesalahan besar lantaran memberi tiga kartu kuning ke pemain belakang Kroasia --Josip Simunic-- dalam Piala Dunia 2006, mengatakan bahwa dirinya tidak akan lagi memimpin pertandingan sepakbola internasional. "Tentu saja, apa yang terjadi sepekan lalu adalah sesuatu yang sangat saya sesali, itu tak termaafkan," kata Poll kepada Sky News, Kamis. Ia menimpali, "Ini waktunya untuk terus berjalan. Ini waktunya untuk orang lain dari Inggris yang mulai berbuat." Poll mengatakan, ia tidak bisa tidur selama dua malam, karena kesalahannya dan tidak menerima apa-apa, kecuali pernyataan-pernyataan baik dari kolega serta Asosiasi Sepakbola Dunia (FIFA). Wasit Inggris tersebut berada di antara mereka yang ditunjuk untuk memimpin pertandingan final Piala Dunia 2006 di Berlin pada 9 Juli, tetapi dipulangkan lebih awal lantaran kesalahan besarnya di Stuttgart, karena tidak memberi kartu merah pada Simunic yang telah dua kali diberinya kartu kuning. Simunic akhirnya mendapat kartu merah, dan harus keluar lapangan, setelah mendapat kartu kuning ketiga. Pertandingan tersebut berakhir seri 2-2, dan membawa Australia maju ke babak 16 besar. Pejabat FIFA telah mengakui bahwa Australia akan mempunyai alasan untuk meminta ulangan, jika mereka kalah dalam pertandingan tersebut. "Hal pertama adalah tidak percaya. Saya tidak bisa mengulang keputusan di kepala saya, seperti saya tidak bisa mengingatnya kembali. Saya sangat lelah dalam 90 menit tersebut. Saya telah menyaksikan video-nya, dan itu tidak tampak seperti Graham Poll yang sedang mewasiti," kata Poll, layaknya dikutip Kantor Berita Jerman (DPA). Ia menambahkan, "Sekarang saya telah melihat DVD-nya, itu muncul kembali berulang-ulang dalam pikiran saya. Saya kira saya akan bangun, karena itu mimpi buruk. Tetapi bukan, itu kenyataan," katanya. Dalam karirnya, Poll tercatat menjadi wasit pada Kejuaraan Eropa 2000 dan Piala Dunia 2002. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006