Maputo (ANTARA News) - Pihak berwenang di suatu taman margasatwa di Mozambik Selatan mengatakan tak ada badak yang tersisa akibat perburuan gelap yang merajalela dan melibatkan sebagian penjaga taman.
Antonio Abacar, kepala Limpopo National Park, memberitahu media setempat bahwa 30 penjaga hutan segera diseret ke pengadilan setelah berkas mereka siap
Seperti dikutip kantor berita Xinhua, dulu ada 300 badak di daerah suaka alam tersebut tapi kini tidak ada lagi setelah 15 badak yang tersisa dibunuh pada Maret.
"Banyak wisatawan, warganegara Mozambik dan orang asing, dulu bisa menikmati pemandangan badak dan gajah di taman itu," kata Abacar
Sekitar 14 hari sebelumnya, WWF mengatakan Mozambik kehilangan 2.500 gajah akibat ulah pemburu gelap dalam dua tahun belakangan untuk diambil gadingnya dan dijual lewat pasar gelap.
Pemburu gelap itu mempersenjatai diri dengan senapan serang AK-47. Sebagian pemburu gelap menggunakan beberapa jenis senjata brutal seperti ranjau darat untuk membunuh badak dan gajah,
(Uu.C003)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013