Agar tidak terjadi kelangkaan yang menganggu sektor riil maka pelan-pelan yang antreannya panjang, kita minta diberikan tambahan,"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan pemerintah akan menambah pasokan solar bersubsidi di daerah yang mengalami kelangkaan, agar kegiatan perekonomian tidak terganggu.

"Agar tidak terjadi kelangkaan yang menganggu sektor riil maka pelan-pelan yang antreannya panjang, kita minta diberikan tambahan," ujarnya sesuai rapat di Jakarta, Selasa.

Jero Wacik mengatakan kelangkaan tersebut telah menganggu kegiatan masyarakat di daerah karena menghambat distribusi bahan makanan, akibat angkutan umum tidak mendapatkan pasokan solar bersubsidi.

"Ini bisa mempengaruhi sektor riil, sehingga sementara diberikan agar tak menganggu sektor riil," ujarnya.

Ia juga mengatakan pemerintah akan memperketat pemberian solar bersubsidi di wilayah pertambangan dan perkebunan agar tidak terjadi kebocoran yang menyebabkan kelangkaan pasokan.

Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan mengatakan kelangkaan solar di daerah akibat realisasi penetapan kuota solar bersubsidi pada tahun ini yang lebih rendah dari 2012, padahal konsumsinya meningkat.

"Masalahnya waktu penentuan kuota dari awal kita sudah tahu pertumbuhannya sekian, dan itu harus dicocokan," katanya.

Sementara, Direktur Bahan Bakar Minyak (BBM) Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas Djoko Siswanto mengatakan pemerintah akan melakukan operasi pasar di wilayah yang terjadi antrian solar.

Operasi pasar tersebut, lanjut dia, merupakan kegiatan penambahan kuota yang disertai pengawasan ketat agar konsumsi solar bersubsidi menjadi tepat sasaran dan tidak terjadi kebocoran.

"Misalnya ada yang mengantri 200 mobil, kita catat mobilnya dan setelah pulang, mereka tidak bisa antri dan balik lagi," ujarnya.

Menurut Djoko, operasi pasar ini merupakan salah satu solusi agar kuota solar dan BBM bersubsidi secara keseluruhan pada akhir tahun, tidak melebihi volume yang telah ditetapkan.

"Pokoknya jangan sampai terjadi antrian panjang dan penambahan sesuai kebutuhan riil. Operasi pasar itu juga memang harus kita awasi," katanya.

Selain itu, upaya yang dapat dilakukan dalam jangka panjang adalah melakukan ujicoba pengendalian dengan menggunakan sistem teknologi informasi di setiap mobil kendaraan pribadi roda empat.

"Nanti diterapkan di mobil, begitu perangkat hukumnya sudah selesai untuk seluruh kendaraan di Jabodetabek," kata Djoko.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013