Gelsenkirchen (ANTARA News) - Inggris yang akan berhadapan dengan Portugal pada perempatfinal Piala Dunia, Sabtu, mengganggap dua pemain lawannya itu yaitu Cristiano Ronaldo dan Luis Figo sebagai orang paling berbahaya. Ronaldo disiapkan untuk tampil melawan rekan setimnya di Manchester United, Gary Neville, karena kedua pemain diperkirakan sudah pulih dari cedera, sementara Figo akan mengadu kecerdasan dengan mantan koleganya di Real Madrid, David Beckham. Neville sadar ia akan menghadapi banyak tipuan Ronaldo, setelah menyaksikan ia dengan mudah memperdaya banyak pemain belakang dalam Premiership Inggris. "Dengan kualitas, kecepatan dan ketrampilannya, Anda harus menjaganya sangat ketat sehingga ia tidak bisa mulai berlari. Ada kesempatan selama pertandingan, yang karena faktanya Portugal mempertahankan bola dengan baik, dia akan menyerang Anda. "Kami mengetahuinya dua tahun lalu, dengan Simao (Sabrosa), Ronaldo dan Figo, ini sangat penting dan kami harus bertahan dengan baik satu lawan satu pada Sabtu." Neville, yang telah pulih dari cedera betis yang memaksanya absen dalam tiga pertandingan terakhir Inggris, menunjukkan kekalahan Inggris dari Portugal pada babak yang sama dalam Kejuaraan Eropa 2004. Pemain sayap Ronaldo (21), melanjutkan latihan ringan pada Rabu setelah mendapat cedera paha saat Portugal meraih kemenangan atas Belanda, dan Neville mengingatkan bahwa ia adalah orang yang perlu diawasi setiap menit dalam pertandingan. Wayne Rooney, juga rekan setim Ronaldo di Manchester United, lebih memilih andaikan ia tidak bermain, hanya untuk memberi Inggris peluang yang lebih baik untuk menang. "Meskipun saya ingin ia sehat, akan lebih menyenangkan jika ia absen pada pertandingan kami karena ia pemain hebat," katanya. "Jika ia bermain akan menjadi pekerjaan berat bagi kami - saya telah bermain dengannya pekan demi pekan selama tiga tahun terakhir dan ia adalah orang yang sukar diatasi untuk tim manapun dan semoga kami bisa membuatnya tenang pada hari itu (pertandingan)."(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006