Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyatakan banjir yang sempat merendam beberapa wilayah Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatra Utara telah surut pada Kamis (31/8).
“Sebanyak 2.929 KK atau 4.089 jiwa terdampak banjir yang melanda Kota Gunungsitoli pada Rabu (30/8) petang, pukul 16.45 WIB,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Sitoli melaporkan lokasi banjir dan tanah longsor di empat kecamatan, yaitu Gunungsitoli, Gunungsitoli Idanoi, Gunungsitoli Utara, dan Gunungsitoli Selatan.
Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi lahan seluas 219 hektar serta merusak dua jembatan.
Hujan lebat yang mengguyur kawasan Gunungsitoli tidak hanya menyebabkan banjir tetapi juga tanah longsor namun tidak terdapat laporan adanya kerusakan dan korban jiwa.
Baca juga: Hujan lebat, dua desa di Pulau Simeulue Aceh dilanda banjir
Sebelumnya, hujan lebat yang mengguyur Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatra Utara, hingga menyebabkan debit air sejumlah sungai di kawasan itu meluap.
Kondisi ini mengakibatkan banjir pada Rabu (30/8). Debit air sungai yang meluap, di antaranya Sungai Nou, Sungai Boyo, Sungai Idanoi, Sungai Afia, dan Sungai Gido Sebua.
Saat terjadi banjir, petugas BPBD melakukan evakuasi warga yang terjebak, terutama lansia, anak-anak, dan ibu hamil.
Berdasarkan hasil prakiraan cuaca menunjukkan hingga Minggu (3/9) wilayah Kota Gunung Sitoli masih berpotensi hujan.
Ia mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap siaga dan waspada menghadapi terjadinya banjir seiring dengan potensi hujan itu.
“Sumber daya pemerintah daerah diharapkan siaga untuk melakukan upaya-upaya tanggap darurat, seperti evakuasi ataupun pengaktifan tempat pengungsian sementara,” katanya.
Baca juga: BBMKG: Waspadai potensi rob di pesisir selatan Bali
Baca juga: Super Blue Moon, BMKG: Waspada banjir rob hingga 1,25 meter di Batam
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023