Pemerintah tidak komprehensif mengambil kebijakan...

Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi makro, Hendri Saparini, mengatakan rencana pemberlakuan dua harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak akan menyentuh akar permasalahan.

"Kebijakan dua harga ini tidak menyentuh akar masalah. Sehingga tidak bisa langsung bicara dampaknya terhadap perekonomian seperti apa," kata Hendri saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, dengan pemberlakuan dua harga, kuota BBM bersubsidi sulit untuk bisa dikurangi. Sebab, para pengguna mobil pribadi kemungkinan besar tetap akan menggunakan BBM bersubsidi meskipun lebih mahal, karena tidak ada pilihan lain.

"Dengan ongkos dan cara ribet seperti ini saya tidak yakin akan menghemat APBN untuk subsidi. Pemerintah tidak komprehensif mengambil kebijakan, seharusnya ada konversi bahan bakar, misalnya ke gas," kata dia.

Menurut Hendri, akar permasalahan BBM terletak pada tidak berimbangnya permintaan dengan ketersediaan BBM.

Pemerintah menurut dia berupaya memenuhi permintaan BBM yang meningkat dengan cara mengimpor namun melalui para broker.

"Pemerintah tidak mengimpornya secara langsung ke produsen, melainkan ke broker, akibatnya harga lebih mahal," kata dia.

Pewarta: RPA Jingga
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013