Kami percaya bahwa transformasi hijau dan transformasi digital tidak dapat dipisahkan. Transformasi hijau membutuhkan transformasi digital dan transformasi digital akan membawa lingkungan yang lebih hijau kepada dunia
Jakarta (ANTARA) - Direktur Electricity Related Business PLN Icon Plus Chipta Perdana mengatakan transformasi hijau dan digital tidak bisa dipisahkan.
“Kami percaya bahwa transformasi hijau dan transformasi digital tidak dapat dipisahkan. Transformasi hijau membutuhkan transformasi digital dan transformasi digital akan membawa lingkungan yang lebih hijau kepada dunia,” kata Chipta dalam kegiatan Climate Impact Innovation Challenge (CIIC) di Jakarta, Sabtu.
Oleh karena itu, PLN Icon Plus, sebagai subholding PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), membangun portofolio bisnis yang dapat menjangkau transformasi hijau sekaligus digital.
Chipta menyebut terdapat tiga area utama yang menjadi prioritas PLN, yaitu bisnis kendaraan listrik, panel surya, dan digitalisasi.
Dalam lingkup bisnis kendaraan listrik, PLN berfokus pada bisnis stasiun pengisian daya kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Pada konteks itu, PLN melakukan pengembangan platform digital PLN Mobile untuk membantu pengguna kendaraan listrik mengakses stasiun pengisian daya dan stasiun penukaran baterai.
“Masyarakat dapat mengakses lokasi stasiun pengisian daya dan melakukan pembayaran di aplikasi. Para ojek online (ojol) juga bisa mengakses lokasi stasiun penukaran baterai,” jelas Chipta.
Sama halnya dengan bisnis kendaraan listrik yang turut melibatkan digital, bisnis panel surya PLN juga memanfaatkan platform digital.
Bisnis panel surya PLN menyasar segmen business-to-business (B2B) dan business-to-consumer (B2C). PLN kemudian mengembangkan fitur Marketplace dalam aplikasi yang memungkinkan pengguna membeli panel surya.
Berbagai strategi tersebut merupakan langkah perusahaan untuk mewujudkan transformasi hijau yang turut melibatkan transformasi digital.
“Jadi, kami percaya digitalisasi dan lingkungan hijau tidak bisa dipisahkan,” ujar Chipta.
CIIC merupakan side event ASEAN Business & Investment Summit diselenggarakan oleh ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC).
CIIC mewadahi para inovator teknologi untuk memamerkan inovasi berkelanjutan mereka dalam mengatasi tantangan ekologi dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Inovasi-inovasi yang menjadi perhatian dalam CIIC mencakup empat bidang, yaitu energi baru terbarukan, makanan dan agrikultur, mobilitas, dan kelautan.
Baca juga: Indonesia Investment sebut tiga area utama strategi atasi isu iklim
Baca juga: ASEAN-BAC menjaring aspirasi dan kemimpinan visioner generasi muda
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023