Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meminta pengelola sekolah untuk menanamkan sikap rukun pada seluruh murid selama proses belajar dan mengajar.
Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito saat berkunjung ke SMPN 9 Mimika, Kampung Damai, Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Jumat (1/9).
“Saya sangat senang dan bangga atas semangat dari Ibu Kepala Sekolah yang memiliki semangat dan ketulusan dalam mendidik anak-anak di Kampung Damai ini meskipun dengan fasilitas yang minim,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
SMPN 9 Mimika sendiri telah berdiri sejak 2008 dan sempat mengalami pasang surut dalam operasionalnya karena beberapa kali mengalami keadaan darurat dan terdampak konflik sosial hingga kini sekolah sudah berjalan dengan normal.
Baca juga: Kemenko PMK: Layanan kesehatan primer harus dapatkan perhatian khusus
Baca juga: BPJS Kesehatan rekrut peserta JKN di desa melalui PESIAR
Saat ini untuk sumber daya manusia (SDM) di sekolah tersebut terdiri dari empat orang ASN yaitu guru dan kepala sekolah, PPPK tiga orang, tenaga honorer kabupaten dua orang, honorer sekolah empat orang, tenaga keamanan sekolah satu orang.
Sedangkan untuk jumlah murid sekolah terdiri dari 17 murid kelas tujuh, 33 murid kelas delapan, dan 56 murid kelas sembilan dengan ruang belajar sebanyak tiga ruangan, satu ruang guru, satu perpustakaan, namun dalam keadaan rusak, dan dua ruangan lain.
Warsito meminta kepada Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika yang mendampingi agar melengkapi fasilitas layanan dasar sekolah seperti perpustakaan, laboratorium komputer dan IPA/IPS, pembangunan fasilitas olahraga dan fasilitas lain.
"Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga semangat belajar peserta didik dapat meraih mimpi mengejar cita-citanya," ujarnya.
Dengan latar belakang konflik antar suku yang cukup kental di Distrik Kwamki Narama, Warsito meminta sekolah menanamkan sikap rukun pada setiap murid dengan berlandaskan penanaman Pancasila dan cinta Tanah Air untuk memutus rantai konflik yang berpotensi terulang di kemudian hari.
"Saya berpesan pada Ibu Kepala Sekolah dan para guru untuk menanamkan dan mengutamakan kerukunan kepada siswa-siswi ,” katanya.*
Baca juga: Menko PMK pimpin sidang ASCC bahas persoalan sosial budaya ASEAN
Baca juga: Kemenko Ekonomi ikuti Program GIMa guna lestarikan seni dan budaya RI
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023