Rupiah hanya melemah tipis terhadap dolar AS tertahan oleh fundamental ekonomi domestik yang positif,"
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa sore bergerak melemah sebesar tujuh poin mendapat sentimen negatif dari eksternal.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat nilainya sebesar tujuh poin menjadi Rp9.715 dibanding posisi sebelumnya (Senin, 22/4) di Rp9.708 per dolar AS.

"Rupiah hanya melemah tipis terhadap dolar AS tertahan oleh fundamental ekonomi domestik yang positif," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pelemahan mata uang domestik cenderung didorong oleh kondisi ekonomi global yang pertumbuhannya melambat. Data ekonomi Jerman seperti indeks manufaktur Jerman lebih rendah dari estimasi.

"Pelemahan itu membuat investor pasar uang khawatir perekonomian terbesar di kawasan Eropa akan mengalami resesi," kata dia.

Ia menambahkan jika kondisi Jerman memburuk maka situasi di kawasan Eropa juga dapat lebih buruk mengingat Jerman merupakan salah satu mesin utama penggerak perekonomian di kawasan tersebut.

Ia mengatakan pergerakan harga mata uang dalam jangka pendek dan momentum beberapa indikator masih dalam posisi netral dan dapat bergerak naik.

Analis Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan pelemahan rupiah masih terbatas menyusul data "Foreign Direct Investment" (FDI) Indonesia untuk kuartal pertama 2013 menunjukkan kenaikan 27,2 persen (YoY) menjadi 6,7 miliar dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp9.728 dibandingkan posisi sebelumnya (22/4) di Rp9.713 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013