Jombang (ANTARA) - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar melakukan ziarah ke makam pendiri NU, KH Bishri Syansuri di Pondok Pesantren Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menjelang deklarasi pasangan bakal calon Presiden dan bakal calon Wakil Presiden di Surabaya.
"Ya, mohon doa restunya. Hari ini kami mau ke Surabaya, untuk bertemu dengan teman-teman," katanya setelah ziarah di makam K.H. Bishri Syansuri di Pondok Pesantren Denanyar, Kabupaten Jombang, Sabtu.
Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar tidak menjelaskan secara gamblang alasan dirinya maju bersama Anies Baswedan menjadi pasangan bakal calon Presiden dan bakal calon Wakil Presiden.
Ia hanya mengatakan, dirinya mempunyai niat untuk mengabdi pada bangsa dan negara dan tidak ada niat lainnya.
"Niatnya bismillah, niat mengabdi pada bangsa dan negara, tidak ada niat lain selain memperbaiki, menyempurnakan untuk meneruskan perjuangan Mbah Bisri (K.H. Bishri Syansuri), meneruskan perjuangan para auliya, pendiri NU," kata dia.
Cak Imin datang ke Jombang, selain ziarah juga bertemu dengan ibunya, Nyai Muhasonah di Kompleks Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif, Kecamatan Denanyar, Kabupaten Jombang, untuk meminta doa restu.
Setelah selesai, Cak Imin yang juga didampingi istrinya tersebut langsung bertolak ke Surabaya, untuk menghadiri rencana deklarasi bakal calon Presiden dan bakal calon Wakil Presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Anies Baswedan pada Kamis (31/8) juga datang ke Jombang. Ia didampingi sejumlah pendukung serta kader PKB melakukan ziarah ke sejumlah makam ulama di Jombang.
Ia datang ke Pesantren Tebuireng, Jombang, ziarah makam pendiri organisasi islam, Nahdlatul Ulama (NU) K.H. Hasyim Asy'ari di Tebuireng, kemudian makam K.H. Bisri Syamsuri di Denanyar, kemudian makam K.H. Muhammad Iskandar ayah dari Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar hingga Kiai Ahmad Yusuf Cholil, yang merupakan ayah dari Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf.
Saat di Jombang, Anies menegaskan ingin meneruskan perjuangan para ulama. Ia meneladani perjuangan para ulama tersebut yang berjuang untuk umat dan bangsa.
Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memutuskan menerima tawaran kerja sama politik yang diajukan Partai NasDem untuk menduetkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon Presiden dan bakal calon Wakil Presiden di Pemilu Presiden 2024.
Keputusan tersebut ditetapkan setelah rampungnya Rapat Pleno Gabungan DPP PKB yang digelar di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Timur, Jalan Menanggal, Surabaya, Jumat (1/9) sore.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon Presiden dan bakal calon Wakil Presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden pada Pemilu Presiden 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI.
Selain itu, pasangan calon bisa diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Anies-Cak Imin pilih Surabaya jadi langkah awal menangi Pilpres 2024
Baca juga: PKB terima tawaran NasDem duetkan Anies-Muhaimin
Baca juga: Waketum PKB: Rapat pleno bahas kerja sama dengan NasDem berjalan alot
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023