Mentan Siswono juga mengajak pengusaha Indonesia untuk melakukan investasi pertanian di Sudan..."
Kairo (ANTARA News) - Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Pertanian dan Irigasi Sudan Abdul Halim Al Mutaafi menandatangani kesepakatan kerja sama di bidang pertanian dan peternakan.
"Penandatanganan `Joint Technical Committee` di bidang pertanian dan peternakan itu dilakukan di sela kunjungan resmi Mentan Suswono ke Sudan pada Senin (22/4)," kata Kepala Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial Budaya KBRI Khartoum, Muhammad Syafri kepada ANTARA, Selasa.
Menurut Syafri, peningkatan kerja sama di bidang pertanian dan peternakan itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Sudan Omar Al Bashir di sela KTT OKI Kairo pada Februari lalu.
Sebelumnya kedua negara menandatangani Nota persepahaman (MoU) di bidang peternakan pada 2007 menyusul kesepakatan "Agreed Minutes" menteri pertanian kedua negara pada 2002.
Mentan Suswono dalam sambutannya mengatakan, Sudan memiliki sumber daya alam yang melimpah sedangkan Indonesia memiliki teknologi, pengalaman dan kemampuan di bidang pertanian sehingga kedua negara dapat bersinergi untuk pengembangan pertanian dan peternakan.
"Mentan Siswono juga mengajak pengusaha Indonesia untuk melakukan investasi pertanian di Sudan khususnya di bidang penanaman padi, kapas, dan tebu," paparnya.
Sementara itu, Menteri Mutaafi mengemukakan bahwa pembentukan Joint Technical Committee ini merupakan langkah awal menuju kerja sama yang lebih nyata.
Dubes RI untuk Sudan Sujatmiko mengharapkan kesepakatan ini dapat memaksimalkan potensi pertanian Sudan, khususnya padi, kapas dan gula.
"Sudan berhasil memproduksi beras basmati di daerah White Nile, dan jenis NERICA (New Rice for Africa) di Gezira. Ini memberi peluang Indonesia untuk memasok pupuk dan alat pertanian serta tenaga trampil ke negara sahabat itu," kata Dubes Sujatmiko. *
Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013