Kami memang kondisi tim belum maksimal. Namun, kami bertekad membalas kekalahan lawan Yangon United di Solo. Timnya pernah dikalahkan di kandang Yangon, dengan skor 3-0,"
Solo (ANTARA News) - Tim Persibo Bajonegoro meski kondisinya belum maksimal, tetapi mereka bertekad akan membalas kekalahan atas Yangon United FC Myanmar pada babak penyisihan Grup F Piala AFC 2013 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Rabu (24/4).
"Kami memang kondisi tim belum maksimal. Namun, kami bertekad membalas kekalahan lawan Yangon United di Solo. Timnya pernah dikalahkan di kandang Yangon, dengan skor 3-0," kata Manajer Tim Persibo Bojonegoro Nur Yahya, di Solo, Selasa.
Menurut Nur Yahya, timnya yang dilatih oleh pelatih Gusnul Yakin tersebut, setelah ada kejelaskan kontrak pemain mereka lebih injoy. Pelatih dengan membawa 16 pemain, tetapi yang bisa diturunkan ke lapangan kemungkinan sekitar 14 pemain.
Selain itu, pihaknya sudah berupaya meminjam tiga pemainnya yang telah hengkang ke Persik Kediri yakni Tamsil, Rendy Saputra, Edy Gunawan. Pihak berharap ketiga pemain ini bisa bergabung dengan Persibo untuk menghadapi Yangon United.
"Kami juga sudah menguhubungi PSSI untuk meminjam pemain gelandang Persis Solo Bayu Andra untuk membantu lini tengah. Bayu ini, namanya juga sudah masuk daftar di AFC," katanya.
Menyinggung soal tiga pemain asing yang memperkuat Persibo, Nur Yahya menjelaskan, mereka sudah dihubungi pihak manajemen, dan akan bergabung dengan pemain lainnya di Solo.
"Kami berharap tiga pemain asingnya, Julio Cesar Alcorse (striker), Juan Marcelo Cirelli (striker), dan Han Jiho (gelandang) bermain maksimal untuk mengalahkan Yangon United," katanya.
Menurut dia, persiapan timnya untuk menghadapi Yangon United, sekitar satu minggu, tetapi Persibo memang masih minim pemain dalam kejuaraan AFC itu.
Meskipun, Persibo pada pertandingan melawan Yangon United asal Myanmar sudah tidak menentukan lagi timnya bisa lolos ke babak selanjutnya, tetapi kesebelasan akan bertekad akan merebut poin penuh.
"Persibo dalam piala AFC ini, merupakan bukan hanya Bojonegoro, tetapi membawa nama baik Indonesia," kata Nur Yahya.
Pelatih Persibo Bojonegoro Gusnul Yakin, menjelaskan, timnya persiapannya belum maksimal, karena setiap latihan yang hadir di lapangan hanya tujuh hingga sembilan pemain.
"Kami belum tahu kondisi pemain terakhir yang tidak pernah latihan dengan Persibo. Bagaimana pun, Persibo bertanding membawa nama Indonesia," kata Gusnul Yakin saat dihubungi masih di Malang.
Menurut dia, pemainnya banyak yang meninggalkan timnya termasuk tiga pemain asing, karena mereka menilai tidak ada kejelasan kontrak dengan klubnya.
Pelatih Yangon United FC Myanmar, Ivan Venkov Kolev, menjelaskan, peluang timnya melawan tuan rumah Persibo 50:50, karena semua klub-klub di Indoensia memilik pemain yang bagus.
"Saya pernah menjadi pelatih Timnas Indonesia, dan menangani Persija Jakarta, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC. Pengalaman ini bisa dimanfaatkan untuk mengalahkan Persibo," kata Ivan Kolev.
Menurut dia, timnya membawa 18 pemain dan empat orang di antaranya, merupakan pemain asing. Pemainnya tidak masalah dengan kondisi cuaca di Kota Solo, karena hampir sama dengan di Negara Myanmar.
"Para pemainnya siap dengan target mampu merebut poin penuh melawan tuan rumah Persibo," katanya.
Ivan Kolev menjelaskan, pihaknya sebelumnya sempat kaget saat melawan Persibo di Myanmar, karena setahunya klub klub di Indonesia memiliki pemain yang bagus-bagus. Tetapi, kenapa Persibo tidak sekuat tim tim di Indoensia lainnya.
Menurut dia, Persibo kemungkinan ada masalah dengan vasilitas dan persiapan sebelum mereka turun mengikuti kompetisi atau pertandingan lainnya.
Menyinggung pengalamannya Persebakbolaan di Indonesia dengan Myanmar, Ivan Kolev menjelaskan, di Myanmar setiap klub sepak bola memiliki persiapan tim lebih bagus terutama masalah vasilitasnya.
Bahkan, setiap klub di Myanmar memiliki akademi sepak bola mulai dari anak-anak hingga tingkat yunior, tetapi di Indonesia tidak semuanya memiliki hal ini.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013