Kami jadi banyak pikiran, harusnya tidak perlu memikirkan biaya suplemen vitamin dan lainnya. Harusnya kami latihan saja,"

Jakarta, (ANTARA News) - Atlet Pelatnas cabang olahraga muaythai mengeluhkan uang saku yang belum mereka terima sejak berlatih pada Januari lalu sehingga mengganggu konsentrasi latihan mereka.

"Kami jadi banyak pikiran, harusnya tidak perlu memikirkan biaya suplemen vitamin dan lainnya. Harusnya kami latihan saja," kata atlet muaythai kelas 48 kg, Johan Wahyudi, di Jakarta, Selasa.

Johan merupakan salah satu atlet andalan yang baru meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Muaythai, di Thailand, pada pertengahan Maret lalu.

Atlet yang juga pelatih Muaythai dan atlet boxing itu terpaksa harus merogoh uang pribadi hingga Rp3 juta setiap bulan untuk menunjang persiapannya selama Pelatnas.

"Bahkan saya tidak dapat uang apresiasi apa-apa dari hasil menang di Kejuaraan Dunia kemarin," lanjutnya.

Padahal saat kejuaraan dunia silam yang dilanjutkan dengan Pelatnas selama sebulan, Johan dan rekan sesama atlet harus menalangi dana sehari-hari karena tidak mendapat uang saku harian. Mereka hanya mendapat uang akomodasi seperti penginapan, makan, dan ongkos PP.

"Kami tidak mendapat uang saku, juga untuk membeli suplemen vitamin. Visa saja kami harus menggunakan biaya sendiri," tuturnya.

"Semua atlet pasti inginnya menyumbang medali emas, tetapi dengan kendala seperti ini, semangat jadi kendor," tambahnya.

Melihat kondisi seperti ini, Johan menilai target Pengurus Besar Muaythai untuk menyumbang minimal tiga medali emas pada SEA Games Myanmar 2013 rasanya sulit karena atlet pun tidak memiliki tempat latihan.

"Kalau hak-hak kami seperti uang saku di Thailand dan selama Pelatnas, maka sulit rasanya untuk terus ke Kejurnas. Target tiga medali emas juga tidak mungkin dengan kondisi seperti ini, tempat gym saja tidak ada," jelas Johan yang juga mengatakan rekan-rekannya harus membayar sendiri untuk seragam Pelatnas.

Johan menyadari Muaythai sebagai induk organisasi yang baru diresmikan pada Februari 2013, baru terdaftar dalam SK Pelatnas periode Maret sehingga dana pelatnas pun belum cair.

Seperti yang disampaikan Ketua Harian PB MI, Sudirman, pendanaan cabor muaythai selama ini berasal dari swadaya pengurus.

"Pelatnas Muaythai baru diakui Maret, yang artinya dana belum turun, tetapi ini bukan suatu halangan yang akan melemahkan sedikitpun semangat kami," kata Sudirman. (M047/A011)

Pewarta: Monalisa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013