Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, mengintensifkan pendistribusian air bersih ke daerah yang terdampak bencana kekeringan di kota tersebut.

"Dari hasil pendataan ada 19 titik di enam kecamatan yang mengalami krisis air, sehingga untuk membantu warga yang terdampak kekeringan itu kami mengintensifkan bantuan penyaluran air bersih ke lokasi-lokasi tersebut," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Sukabumi, Jumat.

Menurut Novian, 19 titik tersebut berada di lima kecamatan, yakni Kecamatan Baros, Lembursitu, Gunungpuyuh, Warudoyong, dan Cikole.

Baca juga: PMI Sukabumi terus distribusikan air bersih ke daerah kekeringan

"Sebanyak 19 titik itu meliputi Kecamatan Lembursitu 10 titik, Kecamatan Cikole tiga titik, Kecamatan Baros tiga titik, Kecamatan Warudoyong dua titik, dan Gunungpuyuh satu titik," katanya.

Hingga saat ini pihaknya sudah mendistribusikan sekitar 60 ribu liter air bersih ke lokasi-lokasi yang mengalami krisis air bersih. Adapun jumlah penerima manfaat sebanyak 1.972 kepala keluarga atau 7.890 jiwa.

Baca juga: PMI buka hotline untuk warga Sukabumi yang butuh layanan air bersih

Untuk mengefektifkan penyaluran air bersih pihaknya bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi dan Polres Sukabumi Kota. Air bersih disediakan oleh Perumda Air Minum Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi.

"Tidak menutup kemungkinan luas daerah yang terdampak kekeringan khususnya krisis air bersih akan bertambah, jika hujan tidak turun. Oleh karena itu, kami terus berkoordinasi dengan berbagai lembaga untuk bersama-sama menyalurkan air bersih," katanya.

Baca juga: 7 kecamatan di Sukabumi mulai kesulitan mendapat air bersih

Novian mengatakan bagi warga yang ingin mendapatkan layanan air bersih bisa datang langsung ke BPBD Kota Sukabumi atau menghubungi pemerintah kecamatan dan kelurahan serta PMI Kota Sukabumi maupun Polres Sukabumi Kota. Setiap permintaan bantuan air bersih dipastikan dilayani.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023