Jakarta (ANTARA) -
PT Daya Barus Nusantara siap membangun fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) dengan kapasitas sebesar 3.000 ton sampah dari kawasan permukiman, industri hingga komersil di Jakarta.
Project Manajer PT Daya Barus Nusantara Lerry Setyawan menjelaskan fasilitas pengolah sampah yang berlokasi di Penjaringan, Jakarta Utara tersebut segera dibangun pada kuartal I-2024.
"Kami sudah melakukan kajian teknis secara lengkap. Secara finansial juga telah mendapatkan persetujuan dari calon pembiaya. Dengan segala kesiapan ini, PSEL Tanjungan dapat mulai dibangun pada tahun 2024 dan beroperasional tahun 2026," kata Lerry saat ditemui di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat.
Lerry menjelaskan bahwa PSEL Tanjungan didesain untuk mengolah sampah hingga 3.000 ton sampah per hari atau sekitar 40 persen sampah Jakarta dan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 50 megawatt (MW).
Dengan menggunakan teknologi "moving grate incinerator", PSEL Tanjungan ini dapat mengolah sampah dengan karakteristik yang sama dengan sampah Indonesia.
"Nantinya sampah tersebut akan dibakar tanpa dilakukan pemilahan dan kami sudah menyiapkan teknologi Flue Gas Treatment (FGT) di cerobongnya yakni supaya tidak menimbulkan pencemaran polusi udara," katanya.
Menurut Lerry, metode pengolahan sampah menjadi energi listrik ini sudah diterapkan di negara maju, salah satunya China.
Adapun jumlah investasi yang dikeluarkan untuk membangun PSEL Tanjungan ini mencapai Rp4-5 triliun yang pembiayaannya tidak menggunakan APBN.
Hal itu karena PSEL Tanjungan bukan merupakan bagian dari rencana pembangunan ITF penugasan yang ditugaskan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Namun demikian, PT DBN membuka peluang kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta atau pemerintah daerah sekitar lokasi PSEL Tanjungan.
Baca juga: Program Pengolah Sampah DPPU Sepinggan dapat penghargaan internasional
Baca juga: TOSS Center Klungkung Bali dilengkapi mesin pengolah residu sampah
Baca juga: Pemerintah dorong percepatan fasilitas pengolah sampah jadi energi
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023