Hal itu diungkapkan Kepala Bulog OKU Julkhaidar Romadhon menyikapi kenaikan harga beras per 1 September 2023 di Baturaja, Jumat.
"Iya, per hari ini harga beras resmi naik secara nasional sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah," katanya.
Untuk mengantisipasi lonjakan harga beras melebihi HET, kata dia, pihaknya mengoptimalkan pengawasan penyaluran beras pemerintah guna memastikan tersalurkan kepada masyarakat tidak melebihi HET.
Dalam pengawasan pihaknya membentuk tim yang melibatkan TNI, Polri dan dinas terkait untuk mengawasi penyaluran beras di pasar tradisional wilayah itu.
"Kami melakukan peninjauan sekaligus pengawasan ke sejumlah pedagang yang menjual beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang kami distribusikan ke sejumlah pasar tradisional Baturaja, Kabupaten OKU beberapa waktu lalu," katanya.
Selain itu pasca kenaikan harga, Bulog juga segera menggelar operasi pasar agar masyarakat mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
Dalam operasi pasar pihaknya melibatkan instansi terkait mulai dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Ketahanan Pangan serta Dinas Pertanian wilayah setempat.
"Dalam operasi pasar Bulog OKU menyiapkan sekitar 10 ton beras yang akan dijual dengan harga terjangkau," ujarnya.
Sementara itu, per 1 September 2023 pemerintah resmi menetapkan kenaikan harga beras berdasarkan zonasi daerah masing-masing.
Adapun HPP untuk gabah dan beras yang telah ditetapkan yaitu Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp5.000/Kg, Gabah Kering Panen (GKP) Rp5.100/Kg, Gabah Kering Giling (GKG) Rp6.200/Kg, Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Perum Bulog Rp6.300/Kg, dan beras premium di gudang Perum Bulog Rp9.950/Kg.
"Mengenai penetapan HET beras dihitung berdasarkan zonasi dimana Provinsi Sumsel berada di zona 1 dengan harga beras medium sebesar Rp10.900/Kg," ujar dia.
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023