Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan Memorandum of Agreement (MoA) tentang implementasi program MORA (Ministry of Religious Affairs) Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, M Ali Ramdhani dengan Provost RIT, Prabu David.
Baca juga: Pendaftar program beasiswa nongelar Kementerian Agama capai 451 orang
Ali Ramdhani mengatakan MoA tentang implementasi program MOSMA ini menjadi pintu masuk beragam kesepakatan dan kerja sama antara dua pihak, sebab ada banyak potensi kerja sama yang bisa diinisiasi.
Selain MOSMA, kata dia, ke depannya akan dikembangkan sinergi program visiting professor, beasiswa gelar bagi mahasiswa S1, S2, dan S3, dan Program Microcredential, baik bagi mahasiswa maupun dosen dan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi keagamaan.
"Penjajakan kerja sama di atas direalisasikan secara bertahap dan terukur yang dituangkan dalam MoA per program. Kali ini dimulai dari implementasi MOSMA," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi mengatakan RIT berkomitmen untuk menerima penempatan mahasiswa MOSMA di sejumlah program studi melalui MoA ini.
Dia menyebutkan sejumlah program studi yang ditawarkan, antara lain Accounting, Applied Art and Sciences, Biomedical Sciences, Chemical Engineering, Chemistry, Civil Engineering Technology, Communication, Computer Engineering, Computer Engineering Technology, Computing and Information Technologies, Computing Security, Criminal Justice, Digital Humanities and Social Sciences, Economics, dan Elecrrical Engineering.
Baca juga: Kemenag: 192 peserta ikuti wawancara beasiswa non gelar ke luar negeri
Baca juga: 124 peserta terpilih calon penerima beasiswa nongelar MOSMA 2023
Menurut Ahmad Zainul Hamdi, RIT menawarkan model pelatihan yang menerapkan konsep shadow program.
Dengan konsep ini, kata dia, para peserta pelatihan yang merupakan pimpinan PTK bisa mendapatkan pengalaman mengikuti jalannya kepemimpinan di kampus tersebut.
MOSMA merupakan salah satu program implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). MOSMA berbentuk program mobilitas fisik yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri.
Program ini berlangsung selama satu semester dengan durasi maksimal enam bulan. Melalui program ini, mahasiswa mendapatkan kredit yang dapat dikonversi ke dalam SKS (Satuan Kredit Semester) di kampus asal.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023