Sleman (ANTARA) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Danang Maharsa menyebut bahwa kegiatan "Jogja Japan Week" 2023 yang diselenggarakan di Kabupaten Sleman menjadi wujud kolaborasi serta berkreasi antara Indonesia dan Jepang.
"Melalui pengenalan budaya, kuliner, dan fashion di antara kedua negara, diharapkan dapat memperkuat hubungan baik antara Indonesia dan Jepang," kata Danang saat menghadiri pembukaan "Jogja Japan Week" 2023 di Sleman, Jumat.
Pembukaan Jogja Japan Week yang berlangsung di sebuah pusat perbelanjaan di Sleman tersebut dihadiri Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dan Wakil Duta Besar Jepang Tamura Masami.
Jogja Japan Week dilaksanakan sebagai wujud peringatan 65 tahun hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang.
Acara yang dilaksanakan kali ketiga ini, mempromosikan kebudayaan Indonesia dan Jepang melalui kolaborasi antara penampilan seni, budaya, dan hiburan.
Baca juga: Delegasi Jepang belajar mitigasi bencana gunung api ke Sleman
Baca juga: Dinkop UKM Sleman fasilitasi 130 pelaku usaha menengah ikuti pameran
Danang Maharsa juga menyampaikan respons positif terhadap pelaksanaan Jogja Japan Week 2023.
"Semoga dengan adanya acara ini tidak hanya menghibur masyarakat tapi juga menjadi edukasi kepada masyarakat khususnya terkait budaya," kata Danang.
KGPAA Paku Alam X yang hadir mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan ucapan selamat atas penyelenggaraan Jogja Japan Week.
Ia berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan di tahun mendatang. Dengan begitu, Jogja Japan Week dapat memberikan manfaat lebih luas untuk masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Mari kita semua pastikan seluruh rangkaian kegiatan dapat berlangsung lancar, kondusif, dan akhirnya secara nyata dapat memberikan kontribusi positif bagi kita semua," katanya.
Ketua Panitia Jogja Japan Week"2023 Fitriani Kuroda mengatakan bahwa kegiatan tersebut mengangkat tema Festival 4 Musim.
"Dengan tema ini, pengunjung dapat menikmati suasana Jepang secara lengkap di satu lokasi," katanya.
Ia mengatakan, mulai dari 1 – 3 September 2023, pengunjung akan dihibur dengan pameran seni, kuliner, workshop, fashion show hingga penampilan cosplay.
Salah satu keistimewaan kegiatan pada tahun ini adalah konsep yang mengusung kedisiplinan yang kerap diterapkan masyarakat Jepang. Semua peserta hanya menggunakan kemasan dari kertas yang dapat daur ulang, kemudian untuk display juga dari kayu, tidak ada satupun yang menggunakan plastik.
"Sehingga kita bisa mengajak masyarakat untuk mengenal budaya disiplin Jepang, salah satunya kedisiplinan kebersihan dan kerapian yang bisa kita pelajari bersama," katanya.
Baca juga: Batik Sleman Dipromosikan di Pasar Internasional
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023