Kolombo (ANTARA) - Departemen Sensus dan Statistik (Department of Census and Statistics/DCS) Kolombo pada Kamis (31/8) menyatakan tingkat inflasi utama Sri Lanka pada Agustus 2023 turun menjadi 4 persen dari 6,3 persen yang tercatat pada Juli, berdasarkan data Indeks Harga Konsumen Kolombo (Colombo Consumer Price Index/CCPI).
Dalam sebuah laporan yang dirilis DCS, dikatakan bahwa inflasi pangan yang mencapai -1,4 persen pada Juli, berada di angka -4,8 persen pada Agustus.
Menurut departemen itu, hal ini mengindikasikan penurunan sebesar 39,08 rupee Sri Lanka (10 rupee Sri Lanka = Rp475) atau setara 0,12 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.237) dalam keranjang belanja konsumen yang mencakup 392 produk, mewakili barang-barang yang lazim digunakan dalam rumah tangga perkotaan.
Tingkat inflasi untuk kelompok nonpangan turun menjadi 8,7 persen pada Agustus dari 10,5 persen pada Juli.
Inflasi Sri Lanka terus menurun sejak September 2022, ketika CCPI menunjukkan bahwa inflasi berada di angka 69,8 persen.
Proses disinflasi Sri Lanka ini sejalan dengan kebijakan moneter dan fiskalnya yang ketat, memberikan kelegaan besar bagi pemerintah yang kekurangan dana di tengah krisis keuangan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023