Kota Gaza (ANTARA News) - Angkatan Udara Israel melancarkan serangkaian serangan di Jalur Gaza, Kamis malam, termasuk serangan terhadap Departemen Dalam Negeri Palestina -- yang dikuasai Hamas -- tanpa merenggut korban jiwa, kata beberapa saksi mata Jumat pagi. Beberapa sumber medis juga mengatakan tiga anggota Brigade Syuhada Al-Aqsha, kelompok bersenjata yang memiliki hubungan dengan dengan partai Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, cedera dalam baku-tembak dengan tentara Israel di dekat Jabaliya di ujung utara Jalur Gaza. Itu adalah serangan pertama terhadap gedung kementerian Palestina sejak Israel melancarkan serangan Rabu di Jalur Gaza, menyusul penculikan seorang prajuritnya. Sebuah pesawat Angkatan Udara Israel beberapa kali menembak- gedung Kementerian Dalam Negeri Palestina di bagian utara Kota Gaza, sehingga bangunan itu terbakar, kata beberapa saksi mata, seperti dilansir AFP. Satu sumber medis di rumah sakit utama Jalur Gaza mengatakan bangunan tersebut kosong pada saat itu dan tak ada korban jiwa, sementara Menteri Dalam Negeri Hamas Said Siam selamat di tempat lain. Jelas terjadi kerusakan besar pada bangunan Kementerian itu, karena dua lantai teratas, termasuk kantor Siam, terkena serangan. Di tempat lain beberapa saksi mata mengatakan serangan udara Israel telah mengenai satu kantor Fatah di bagian tengah Jalur Gaza. Serangan itu juga mengakibatkan kerusakan cukup berat pada satu masjid di dekatnya. Masih di Jalur Gaza, satu kamp pelatihan gerilyawan terkena serangan rudal, kata beberapa saksi mata. Di Beit Lahiya di bagian utara Jalur Gaza, serangan Israel merusak kantor penerangan yang memiliki hubungan dengan HAMAS. Israel telah memperlihatkan tekadnya untuk menjadikan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), yang menguasai pemerintah Palestina, sebagai sasaran dalam upayanya membebaskan prajurit mudanya, Gilad Shilat. Namun pemerintah Israel menyerukan penghentian bagi rencana serangan ke dalam wilayah utara Jalur Gaza, Kamis, di tengah upaya diplomasi guna membebaskan prajurit tersebut --yang diculik oleh gerilyawan Palestina. Pemerintah pimpinan Hamas sebelumnya menyatakan tak memiliki keterangan mengenai penculikan prajurit itu tapi mendesak kelompok mana pun yang menculiknya agar memperlakukan dia dengan baik. Di Tepi Barat, tentara Israel menangkap lebih dari 64 anggota Hamas, termasuk delapan menteri --yang ketiga dalam kabinet Palestina -- dan 24 anggota parlemen dalam aksi pembersihan besar Rabu malam. (*)
Copyright © ANTARA 2006