London (ANTARA News) - Penyerang Liverpool Luis Suarez didenda dan akan mendonasikan uangnya untuk Grup Pendukung Keluarga Hillsborough, menyusul aksi gigit yang dilakukannya terhadap bek Chelsea Branislav Ivanovic.

Suarez membenamkan giginya ke tangan kanan Ivanovic saat timnya bermain imbang 2-2 di Anfield pada Liga Utama Inggris, Minggu.

Insiden tersebut telah memicu kutukan terhadap Suarez, sehinga sang pemain dan Liverpool dipaksa untuk meminta maaf, sedangkan pelatih Brendan Rodgers mengklaim bahwa tindakan pemain bintangnya itu tidak dapat diterima.

Suarez kelihatannya menghadapi skorsing panjang dari FA untuk tindakan-tindakannya, namun Liverpool telah menghukum pemain 26 tahun ini dengan menjatuhkan denda, di mana sang pemain akan membayarkannya kepada keluarga-keluarga dari 96 pendukung Liverpool yang meninggal dunia akibat kerusuhan di tribun sebelum semifinal Piala FA di Hillsborough pada 1989.

Perayaan 24 tahun tragedi itu pada Senin lalu ditandai dengan upacara peringatan di Anfield, di mana Suarez dan rekan-rekan setimnya menghadiri acara tersebut.

"Untuk tingkah laku saya yang tidak dapat diterima kemarin, klub telah mendenda saya pada hari ini," tulis Suarez melalui akun Twitternya pada Senin.

"Saya telah meminta pada klub untuk mendonasikan uang kepada Grup Pendukung Keluarga Hillsborough untuk rasa tidak nyaman yang saya ciptakan bagi pendukung Liverpool dan kepada Ivanovic."

Suarez memiliki daftar panjang dalam melakukan tindakan buruk sebelum ia bergabung ke Liverpool dari Ajax pada Januari 2011, dan ini bukan pertama kalinya ia terlibat masalah karena menggigit pemain lain.

Namun, merespon desakan-desakan agar Suarez dijual oleh Liverpool, ketua eksekutif Asosiasi Pesepak bola Profesional Gordon Taylor mengungkapkan bahwa lembaganya akan menawarkan konseling manajemen amarah untuk mengatasi sikap temperamentalnya.

"Tidak ada keraguan terhadap kemampuan sepak bolanya, itulah mengapa begitu mengecewakan dan memalukan ketika ia sendiri membuat dirinya terpuruk," kata Taylor.

"Kami sekarang harus bekerja keras pada manajemen amarah. Kami harus melatih para konselor di lapangan ini dan kami akan menawarkan jasa mereka kepada Liverpool dan sang pemain untuk berusaha memperbaiki diri."

Pada November 2010, ia dijatuhi skorsing tujuh pertandingan dan dijuluki "Kanibal dari Ajax" setelah menggigit pemain PSV Eindhoven Otman Bakkal.

Pada Desember 2011, ia diskorsing delapan pertandingan dan didenda sebesar 40.000 pound setelah dinyatakan bersalah karena melakukan pelecehan rasial terhadap pemain bertahan Manchester United Patrice Evra.

Kemudian beberapa pekan berikutnya ia mendapat skorsing satu pertandingan karena menampilkan sikap tubuh ofensif kepada para pendukung Fulham, dan pada Februari 2012 ia menolak untuk berjabat tangan dengan Evra ketika Liverpool menghadapi United di Old Trafford.

Meski terdapat daftar kontroversi yang terus tumbuh yang melibatkan Suarez, legenda Liverpool John Barnes menegaskan Si Merah harus menahan desakan-desakan untuk menjualnya.

Karena wasit Kevin Friend melewatkan insiden itu, Suarez kelihatannya akan dihukum dengan skorsing retrospektif FA, namun sejumlah kritik, termasuk dari mantan kapten Liverpool Graeme Souness, meyakini bahwa ini merupakan saat yang tepat bagi klub untuk mengakhiri hubungan dengan Suarez karena ia telah merusak reputasi mereka.

Kontroversi terkini Suarez telah memaksa direktur pelaksana Ian Ayre membatalkan perjalanan ke Australia dan Timur Jauh untuk mengatasi masalah ini.

Bagaimanapun, Barnes, yang membantu Liverpool memenangi gelar Inggris pada 1988 dan 1990, meyakinkan Rodgers dan pemilik Liverpool John Henry untuk mendukung Suarez.

"Ia telah mendapat konsekuensi-konsekuensi dari tindakan-tindakannya, itulah yang perlu ia dapatkan," kata Barnes kepada Radio BBC Five Live.

"Saya telah mendengar pembicaraan tentang dia untuk tidak lagi bermain bagi Liverpool, yang saya pikir itu menggelikan. Saya telah mendengar pembicaraan bahwa ia mencoret nama baik Liverpool, yang juga menggelikan - ia mencoret nama baiknya sendiri."

"Jika Anda berkata demikian karena apa yang ia lakukan, sehingga ia sebaiknya tidak lagi bermain untuk Liverpool, maka klub apa lagi yang semestinya ia perkuat?"

Suarez juga menjadi salah satu kandidat peraih penghargaan pemain terbaik versi PFA yang diumumkan pada Minggu, dan Taylor mengofirmasi bahwa skandal terkini tidak akan mempengaruhi posisinya di daftar kandidat.

"Itu diputuskan melalui pemungutan suara dan ini adalah masalah sepak bola, namun tentu saja memalukan di mana hal itu dapat terjadi," tambah Taylor.  (RF/D011)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013