Jakarta (Antara) - Sineas Garin Nugroho mengaku bangga pada antusiasme masyarakat dalam membuat film yang ini terlihat pada festival LA Lights Indimovie (LALIM) 2013 di Jakarta, Bandung, Malang, dengan jumlah peserta 1.000-an di setiap kota.
"Ini merupakan kabar gembira bagi dunia perfilman Indonesia. Artinya, regenerasi filmmaker Indonesia bertumbuh. Mereka antusias, semangat, kreatif," ujar Garin yang juga pemrakarsa LALIM dalam keterangan persnya, Senin.
Garin menyebut acara ini untuk menciptakan jejaring antara pembuat film profesional dengan mereka yang masih baru, berpotensi dan berbakat di beberapa daerah di Indonesia.
"Dengan bertemu diharapkan ada transfer ilmu, pengalaman, semangat, dan kreativitas," ujarnya.
Dalam lokakarya itu, filmmaker box office Indonesia, Faozan Riza, menjelaskan bagaimana mengambil gambar dalam film menggunakan efek-efek visual, seperti bisa disaksikan dalam film Habibie & Ainun.
"Saya sangat senang melihat dan merasakan semangat peserta LA Lights Indiemovie dari sejumlah kota dan saya yakin dari kegiatan ini akan lahir bibit-bibit baru di bidang perfilman Indonesia," akunya.
Sementara penulis skenario Gina S Noor --yang menulis naskah Habibie & Ainun, Ayat Ayat Cinta, Perempuan Berkalung Sorban-- menjelaskan seluk-beluk penulisan naskah film.
Yang juga buka-bukan adalah Putut Widjanarko, Produser Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Garuda di Dadaku. Dia membuka rahasia bagaimana mencari sponsor dan strategi produksi film-film berkualitas hingga menembus box office.
Penutup dari rangkaian festival LA Lights Indiemovie tahun ini akan diadakan di Yogyakarta 27 April mendatang.
Pewarta: Desy Saputra
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013