Beijing (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Guangzhou menggelar resepsi diplomatik dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia sekaligus menggaungkan Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.

Dalam sambutannya, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat China (RRC) Djauhari Oratmangun menyampaikan bahwa pada 2023 hubungan bilateral Indonesia dan RRC memasuki dekade pertama kemitraan strategis komprehensif.

"Hubungan tersebut terus mengalami perbaikan signifikan yang tercermin dari meningkatnya jumlah perdagangan dan investasi. RRC merupakan mitra dagang terbesar Indonesia," kata Dubes Djauhari dalam keterangan tertulis yang diterima di Beijing, China pada Kamis.

Data perdagangan Indonesia dengan China pada Januari hingga Juni 2023 menunjukkan angka 69,13 miliar dolar AS (sekitar Rp1,05 kuadriliun).

Sedangkan di bidang penanaman modal, realisasi investasi China ke Indonesia pada semester I-2023 sebesar 3,8 miliar dolar AS (sekitar Rp57,84 triliun) yang menjadikan China sebagai investor asing terbesar kedua.

Dalam hal "people to people exchange", dengan dibukanya China pada tahun ini dan kembalinya penerbangan internasional, maka semakin banyak pelajar dari Indonesia yang datang untuk belajar di China, serta jumlah wisatawan dari China ke Indonesia dan sebaliknya terus meningkat.

Perhelatan tersebut dihadiri oleh sekitar 400 orang undangan yang berasal dari 4 wilayah kerja KJRI Guangzhou yaitu Provinsi Guangdong, Guangxi, Hainan dan Fujian, kalangan korps konsuler di Guangzhou, pebisnis, diaspora dan Warga Negara Indonesia. Turut hadir Madam Li Xin, selaku "Vice Chairperson of the Chinese People's Political Consultative Conference".
Baca juga: LPEI-KJRI Guangzhou jalin kerja sama guna buka akses pasar ekspor

Sementara Konsul Jenderal RI di Guangzhou, Ben Perkasa Drajat menyampaikan perayaan HUT RI ke-78 menjadi momentum untuk terus mengobarkan semangat bahwa Indonesia tidak pernah lelah bersinergi dengan negara lain.

"Hal ini sejalan dengan tema perayaan tahun ini yaitu terus melangkah maju demi kemajuan Indonesia, guna mewujudkan Visi Indonesia 2045," ungkap Ben.

Bertepatan dengan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, Indonesia bertujuan menjadikan ASEAN penting dan menjadi episentrum pertumbuhan.

"Dengan Tiongkok sebagai tetangga, sahabat, dan mitra yang baik bagi Asia Tenggara, upaya ini diharapkan akan dapat dicapai dalam waktu dekat," tambah Ben.

Sedangkan Madam Li Xin dalam sambutannya menyampaikan bahwa sejak terjalinnya hubungan diplomatik antara China dan Indonesia, terdapat peningkatan kerja sama yang erat di berbagai bidang.

Tahun 2023 menandai tahun pertama pembangunan komunitas China-Indonesia, Peringatan 10 tahun pembentukan Kemitraan Strategis Komprehensif dan peringatan 10 tahun usulan Presiden Xi Jinping untuk membangun komunitas China-ASEAN yang lebih erat.

Lebih lanjut, Provinsi Guandong menyambut hangat lebih banyak perusahaan Indonesia untuk mengunjungi dan berinvestasi di Greater Bay Area, berbagi peluang pembangunan, mencapai hasil yang saling menguntungkan dan memperdalam persahabatan masyarakat antar kedua negara.

Acara tersebut juga menampilkan pertunjukan budaya Indonesia seperti Tari Enggang dari Kalimantan sebagai simbol akan pindahnya Ibu Kota Negara ke Pulau Kalimantan, tarian Wonderland Indonesia yang disajikan oleh mahasiswa Indonesia di Universitas Jinan, Guangzhou dan Tari Badinding serta pameran foto Destinasi Pariwisata Indonesia. Acara ditutup dengan menari bersama (flash mob) Tari Tobelo dan Gemu Fa Mi Re.

Baca juga: BI Beijing dan KJRI Guangzhou dorong UMKM Indonesia ekspor ke China
Baca juga: Tiba saatnya UMKM Indonesia buka lapak di pasar China

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023