Hadirnya sekolah tinggi bisnis dan ekonomi ekonomi umat diperkuat melalui pesantren
Bangkalan (ANTARA) - Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mengatakan, keberadaan perguruan tinggi yang fokus pada masalah ekonomi dan berbasis di pondok pesantren sebagaimana Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam (STIEBI) akan menjadi penguat terwujudnya ekonomi syariah di Jawa Timur.
"Terima kasih atas peresmian lembaga sekolah sebagai penguatan sarana pendidikan, utamanya di bidang ekonomi dan bisnis," katanya saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam acara peresmian Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam di Ponpes Al Anwar Bangkalan, Kamis.
Emil mengatakan pondok pesantren selalu menjangkau untuk memberikan pendidikan yang seluas-luasnya.
"Hadirnya sekolah tinggi bisnis dan ekonomi ekonomi umat diperkuat melalui pesantren," katanya.
Ia menjelaskan, sekolah tinggi ekonomi dan bisnis, turut mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di lingkungan pondok pesantren demi mewujudkan ekonomi syariah sehingga mampu memberikan penguatan ekonomi syariah yang berkomitmen dan berkelanjutan.
"Selain itu, mencetak kewirausahaan Madura yang akan terus berkembang di sekitar Pulau Madura khususnya di Kabupaten Bangkalan," katanya.
Sementara itu, Wapres Ma'ruf Amin menyambut baik sekolah tinggi ekonomi dan bisnis Islam di Ponpes Al Anwar untuk mewujudkan perkembangan ekonomi syariah di wilayah Madura.
"Saya kira tepat sekali sekolah tinggi ekonomi dan bisnis Islam yang akan memberikan ilmu pengetahuan untuk lebih profesional dan inovatif. Madura menjadi pusat ekonomi syariah nasional," katanya.
Wapres Ma’ruf Amin juga meminta agar mempersiapkan SDM yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat baik sebagai nilai tambahan untuk mewujudkan ekonomi syariah.
"Jadi, selain pesantren menjadi pusat dakwah, tetapi juga menjadi pesantren pemberdayaan ekonomi," ungkap Wapres.
Menurutnya, pesantren merupakan benteng kuat dalam menjaga umat. Hal itu dibuktikan setelah, ratusan tahun dijajah tapi mayoritas keislaman tidak berubah.
"Salah satu alasannya karena banyak pesantren di Indonesia. Ini luar biasa," ungkapnya.
Meski begitu, di era globalisasi dan modernisasi banyak sekali tantangan yang dihadapi, khususnya pondok pesantren yang ada di Indonesia. Menurutnya, kemajuan teknologi di satu sisi membawa kebaikan, namun di sisi lain membawa keburukan.
Dalam hal ini, kata dia, pesantren menjadi benteng kuat untuk mencegah perubahan modernisasi yang membuat perubahan atau pemahaman negatif terhadap generasi penerus.
"Kampanye sudah masuk ke semua lini melalui media sosial. Di sini pentingnya ponpes untuk memperkuat anak-anak di pesantren-pesantren," katanya.
Serangkaian acara peresmian sekolah tinggi bisnis dan ekonomi Islam, diantaranya Haul Masyayikh, Wisuda Purna Siswa, Hari Jadi Ponpes Al Anwar ke XXVIII di Ponpes Al Anwar serta Muliaqo ulama pesantren dan Tokoh Madura di Bangkalan.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan oleh Wapres Ma'ruf Amin dan disaksikan Wagub Emil.
Baca juga: Wagub Jatim: JFC bukan sekedar kostum tapi mimpi memajukan bangsa
Baca juga: Wagub Jatim: KEK sejalan dengan faktor penurunan angka kemiskinan
Baca juga: Wagub Jatim apresiasi keberagaman corak batik dalam Jambore Batik 2023
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023