"Anak-anak pengungsi itu bersekolah di SMP Negeri 2 Batur, dan jumlah peserta ujian sebanyak 41 orang. Alhamdulillah hadir semua," kata Kepala Bidang Sekolah Menengah Dindikpora Banjarnegara Achmad Chozin di Banjarnegara, Senin.
Secara terpisah, Kepala SMP Negeri 2 Batur Sunardi mengatakan kondisi seluruh peserta ujian nasional di sekolah ini sudah dalam keadaan tenang.
"Kalau kemarin, hari Minggu (21/4), anak-anak agak gusar. Kebetulan kemarin ada les untuk mereka," katanya.
Batur menjelaskan jumlah siswa kelas IX yang mengungsi akibat gempa bumi pada Jumat (19/4) malam sebanyak 10 anak.
"Kami berkoordinasi dengan kepala desa yang siswanya ada di sekolah kami. Dalam hal ini, kami membuat daftar nama siswa dan orang tuanya, selanjutnya meminta bantuan kepada kepala desa untuk bisa menghadirkan anak-anak tersebut," katanya.
Upaya menghadirkan anak-anak itu, kata dia, tidak hanya dilakukan kepala desa, tetapi juga dibantu para relawan.
Oleh karena itu, kata dia, seluruh peserta ujian nasional di SMP Negeri 2 Batur sebanyak 41 siswa dapat hadir untuk melaksanakan ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia dari pukul 07.30 hingga 09.30 WIB.
Kendati demikian, menurut dia, ada satu peserta yang tidak menggunakan seragam sekolah karena masih tinggal di pengungsian.
"Satu peserta tidak pakai seragam karena belum pulang ke rumah, namun tetap kami izinkan mengikuti ujian," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013