Bandar Seri Begawan (ANTARA) - Sebanyak 26 mahasiswa Brunei telah berangkat ke Lanzhou, ibu kota Provinsi Gansu di China barat laut, di bawah program beasiswa gabungan untuk melanjutkan studi mereka.
Para mahasiswa tersebut, yang akan melanjutkan studi mereka di Lanzhou Petrochemical University of Vocational Technology, pada Selasa (29/8) mengatakan kepada media di bandara bahwa mereka sangat antusias dengan perjalanan baru ini.
"Saya yakin belajar di luar negeri merupakan kesempatan yang sangat baik bagi saya untuk merasakan pengalaman dan budaya baru," ujar Shaiful Amiruddin, salah seorang penerima beasiswa.
"Tentunya ini juga merupakan kesempatan besar bagi kami untuk mengasah keterampilan khusus karier kami dengan memanfaatkan fasilitas yang mereka miliki di Lanzhou," ujarnya.
Siti Nadhirah, penerima beasiswa lainnya, mengatakan program itu "sangat menarik sekaligus menantang," dan merupakan "kesempatan besar untuk menjadi mandiri dan meningkatkan komunikasi sosial kami."
Program Beasiswa Gabungan Hengyi Industries dan Institute of Brunei Technical Education (IBTE) menawarkan para penerima beasiswa pendidikan diploma tiga tahun di jurusan operasional kilang.
Mereka akan menjalani satu tahun studi akademik di IBTE Jefri Bolkiah Campus, dilanjutkan dengan satu tahun studi di luar negeri di Lanzhou, ujar CEO Hengyi Industries Chen Liancai.
Pada tahun terakhir, mereka akan menjalani pelatihan di tempat kerja dengan Hengyi Industries, yang merupakan usaha patungan (joint venture) antara Zhejiang Hengyi Group dari China dan Damai Holdings, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Strategic Development Capital Fund milik pemerintah Brunei, dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 70 persen dan 30 persen.
Setelah selesai dan lulus dari program tersebut, para mahasiswa diharapkan akan bergabung dengan Hengyi Industries dan memulai karier mereka di proyek petrokimia terbesar di negara itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023