Kami kerahkan petugas penjaminan (CGO) sebagai tim pemasaran yang ada di lapangan yang diperkuat dengan sistem informasi teknologi,
Denpasar (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Bali Mandara memperkuat sistem digitalisasi untuk meningkatkan penjaminan kredit pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Kami kerahkan petugas penjaminan (CGO) sebagai tim pemasaran yang ada di lapangan yang diperkuat dengan sistem informasi teknologi,” kata Direktur Utama Jamkrida Bali Ketut Widiana di Denpasar, Kamis.
Untuk mempermudah proses penjaminan kredit pelaku UMKM yang mengakses kredit usaha rakyat (KUR), pihaknya mengembangkan sistem pemasaran dalam layanan informasi digital (JDI).
Tak hanya itu, literasi kepada petugas penjaminan juga disesuaikan dengan perkembangan aturan dan regulasi produk.
Baca juga: Jamkrida Bali perluas penjaminan kredit nasabah LPD
Untuk merangkul lebih banyak pelaku UMKM terjamin, pihaknya juga memiliki penjaminan untuk kredit ultra mikro, kemudian kredit risiko portofolio, hingga kredit kendaraan bermotor.
BUMD ini mulai memberikan penjaminan kredit pada Mei 2022 melalui skema baru sesuai Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR.
Sejak Mei 2022 hingga Juli 2023, Widiana mengungkapkan pihaknya sudah menjamin KUR dengan total nilai penjaminan mencapai Rp482,4 miliar kepada 6.125 debitur KUR.
Rinciannya, pada periode Mei 2022-Desember 2022 mencapai Rp267,3 miliar dan Januari-Juli 2023 mencapai Rp215,1 miliar.
Jamkrida Bali sejak beroperasi pada 2011 hingga Juni 2023, telah memberikan penjaminan kredit mencapai total Rp25,3 triliun dari total nilai kredit yang dicairkan perbankan mencapai Rp37,3 triliun dengan total debitur sebanyak 276 ribu UMKM di Bali.
Dari realisasi tersebut, Jamkrida Bali mencatat sebanyak Rp13,2 triliun diserap untuk penjaminan kredit UMKM.
Baca juga: KemenKopUKM dan Ombudsman buka posko pengaduan percepat realisasi KUR
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali pada 2022, jumlah pelaku UMKM di Bali mencapai 440.609 pelaku usaha, atau naik dibandingkan pada 2021 yang mencapai 412.265 pelaku usaha.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan pada 2022, capaian laba di BUMD Bali tumbuh positif pada 2022 mencapai Rp4,9 miliar atau naik Rp1,8 miliar jika dibandingkan dengan laba pada 2021 yang mencapai Rp3,07 miliar.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023