Ambon (ANTARA News) - Tim SAR melanjutkan pencarian terhadap belasan penumpang KM Merlin, kapal yang hilang kontak akibat kehabisan bahan bakar minyak dalam pelayaran dari Pulau Nila ke Waipia, Pulau Seram, Kepulauan Maluku Tengah.
Wartawan Antara, Senin pagi, melaporkan, Kapal Patroli Negara (KNP) dengan nomor lambung 338 milik Adpel Ambon meninggalkan pelabuhan Yos Sudarso untuk mencari belasan penumpang lainnya setelah mendapatkan petunjuk dari empat orang yang selamat.
Empat penumpang, yakni Aspenas Tenmury, Olop Saryoa, Ely Saryoa, dan Ny.Windy Romer selamat, dan kemudian meminta tolong nelayan asal Desa Ureng, Pulau Ambon untuk mengantarnya melapor ke Adpel Ambon, Minggu (21/4) siang.
Olop Saryoa mengatakan, KM Merlin yang ditumpanginya kehabisan BBM saat berada di sekitar Pulau Manuk di Laut Banda pada Kamis (18/4) malam.
Kapal yang berangkat dari Pulau Nila, Rabu (17/4) dinihari sekitar pukul 02.00 WIT itu kemudian hanyut terbawa arus laut.
Beruntung mereka bisa berkomunikasi melalui telepon genggam dengan Camat Teon, Nila dan Serua (TNS) yang saat itu berada di Tepa, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Camat TNS kemudian berkoordinasi untuk mencari mereka.
"Kami sempat berkomunikasi dengan Kepala Kantor SAR Ambon, Suyanto Samijan dan memberitahukan posisi KM.Merlin, namun karena baterei HP habis, maka hilang kontak sejak Jumat (19/ 4) malam," ujar Olop.
Sekretaris BPBD Maluku Kifly Wakanno mengatakan, pencarian juga dilakukan dengan kapal patroli dari Ambon yang saat ini berada di sekitar perairan Pulau Kelang, Manipa, dan Buano.
"Kami pun berkoordinasi dengan Adpel Ambon dan disarankan agar pencarian memanfaatkan pesawat maupun helikopter," ujarnya.
Polda Maluku juga diminta agar mengerahkan kapal Polair di Namlea, ibu kota Kabupaten Buru untuk mencari belasan penumpang lainnya.
Ada empat kapal yang sedang berlayar di sekitar perairan Pulau Ambalau yang juga dimintai bantuannya untuk memantau perairan guna menemukan keberadaan KM Merlin.
Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013