Mereka dilaporkan telah melakukan aksi mogok makan selama 24 hari, menurut kantor berita Anadolu.
Juru bicara Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) Ravina Shamdasani, lewat pernyataan mengatakan setelah terjadi aksi tersebut, otoritas sepakat untuk meningkatkan akses ke perawatan medis dan menambah jam kunjungan.
"Kami menyambut undangan Bahrain kepada Kantor HAM PBB untuk mengunjungi negara tersebut. Kami siap melakukan evaluasi tentang kondisi penjara di negara terkait."
Menurut Ravina, pihaknya juga siap memberikan masukan kepada otoritas sesuai dengan standar internasional serta siap memberikan dukungan teknis lainnya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Australia sambut pesepak bola Bahrain yang dibebaskan dari penjara Thailand
Baca juga: Arab Saudi eksekusi dua WN Bahrain atas tuduhan terorisme
Baca juga: Qatar, Bahrain sepakat lanjutkan hubungan diplomatik
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023