Jakarta (ANTARA) - Platform Maxim mengatakan sebagai penyedia layanan transportasi daring di Indonesia mereka akan menerima dan memproses seluruh aspirasi dan masukan dari mitra mereka.
"Kami akan selalu mengedepankan musyawarah dengan berbagai pihak terkait termasuk dengan pemerintah agar terciptanya keputusan yang tepat dan berimbang," kata Maxim dalam surat klarifikasi kepada ANTARA, Kamis.
Maxim mengatakan mereka menghargai segala bentuk aspirasi dan masukan dari mitra pengemudi dalam menyampaikan pendapat, salah satunya melalui aksi demonstrasi. Platform mengimbau kepada mitra mereka agar dapat menyampaikan aspirasi mereka dengan kondusif dan menjaga ketertiban umum.
Baca juga: Demo ojol di Monas, sebagian besar driver lebih memilih cari order
"Kami juga mengimbau agar pelaku demonstran tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mencoba memanfaatkan situasi guna kepentingan individu maupun segelintir pihak.
Maxim menyampaikan klarifikasi atas pemberitaan ANTARA tentang demo ojek online di Monas. Pada berita tersebut, tertulis bahwa aksi demonstrasi itu tampak didominasi oleh para driver ojol Maxim dengan jaket khas warna kuning, dan sebagian besar lagi menggunakan atribut komunitas berwarna hitam.
Baca juga: Aplikator ojek online usulkan punya wadah seperti Organda
"Kami mengklarifikasi bahwa kutipan informasi yang menyebutkan bahwa aksi demonstrasi didominasi oleh ojek online Maxim tidak tepat. Pada faktanya, aksi demonstrasi yang dilakukan ojek online di kawasan Monas, Jakarta tersebut tidak didominasi oleh ojek online Maxim dengan jaket kuning," kata Maxim.
Pengemudi ojek online mengadakan unjuk rasa di Patung Kuda, Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (29/8) dengan agenda permintaan penerbitan payung hukum untuk ojek online.
Baca juga: Keberadaannya diprotes, ojol Maxim sudah dapat izin dari Kemenhub
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023