Tambahan fasilitas kredit tersebut menunjukkan kepercayaan yang tinggi perbankan kepada PT CTP Tollways.
Jakarta (ANTARA) - PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP Tollways) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pemilik konsesi ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) memperoleh tambahan fasilitas kredit sebesar Rp930 miliar dari kreditur.
Dengan tambahan tersebut, total fasilitas kredit sindikasi dari sembilan kreditur dengan jangka waktu sampai 2035 mencapai Rp8,251 triliun.
"Tambahan fasilitas kredit tersebut menunjukkan kepercayaan yang tinggi perbankan kepada PT CTP Tollways sebagai BUJT Jalan Tol Cibitung Cilincing," kata Direktur Utama CTP Tollways Ari Sunaryono melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
JTCC merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang keberadaannya akan meningkatkan mobilitas masyarakat dan memperlancar kegiatan transportasi logistik antara kawasan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia, dengan berbagai kawasan industri dan logistik di sisi timur dari Jakarta yang mencakup Cibitung, Cikarang, Karawang, dan sekitarnya.
Keberadaan JTCC juga dapat menjadi katalis pengembangan kawasan perumahan, perniagaan, industri, dan logistik yang berada di kawasan sekitar JTCC.
Penandatanganan perubahan perjanjian kredit sindikasi itu dilakukan oleh Direktur Utama CTP Tollways Ari Sunaryono dan pejabat berwenang dari para kreditur yang mencakup Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Panin, Bank CIMB Niaga, Bank Jatim, Bank DKI, Indonesia Infrastructure Finance (IIF), dan Sarana Multi Infrastructure (SMI), di Jakarta, Senin (28/8).
Pada kesempatan itu, Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Budi Purwanto, Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah, Direktur Keuangan dan SDM PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Roy Leonard, dan Direktur Utama PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) Iwan Ridwan sebagai pemegang saham PT CTP Tollways hadir menyaksikan penandatanganan.
Ari menjelaskan tambahan fasilitas kredit tersebut diperlukan untuk memenuhi tambahan pembiayaan, karena adanya perubahan lingkup yang telah disetujui oleh pemerintah, yang dituangkan dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Tahun 2020.
"Tambahan pembiayaan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi porsi perbankan sesuai PPJT sebesar maksimal 70 persen dari perbankan untuk membiayai Jalan Tol Cibitung-Cilincing porsi pinjaman secara keseluruhan sebesar Rp8,251 triliun," katanya.
Saat ini, pembangunan JTCC sudah selesai 100 persen. Tol itu beroperasi penuh sejak 1 April 2023 dan bertarif secara keseluruhan sejak 19 Agustus 2023.
Direktur Keuangan dan SDM PT SPSL Roy Leonard mengungkapkan fasilitas kredit tersebut merupakan bentuk kepercayaan dan dukungan para kreditur terhadap kegiatan bisnis SPSL sebagai subholding BUMN Pelindo, yang bergerak pada klaster bisnis logistik dan hinterland development.
"PSL memiliki fokus pada building capability and partnership, expanding connectivity, and beyond end-to-end integration untuk memaksimalkan penciptaan nilai sebagai Integrated Logistics Ecosystem Player," kata Roy.
Sedangkan, Direktur Utama PT API Iwan Ridwan menuturkan volume trafik JTCC terus mengalami pertumbuhan signifikan, sehingga pendapatan rata-rata per bulan tumbuh 54 persen di 2022 dan 100 persen sampai dengan Agustus 2023.
Pada April 2023, CTP Tollways mulai mengoperasikan seksi 4 yang merupakan segmen terakhir dari JTCC. Ke depannya, PSL dan PT API akan melengkapi layanan di JTCC dengan mengembangkan kawasan logistik hub dan lokasi transfer antarmoda yang menyediakan fasilitas gudang, lapangan kontainer, area parkir truk, SPBU, area istirahat, tempat ibadah, dan fasilitas komersial lainnya.
Baca juga: Tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing diskon hingga 58 persen mulai besok
Baca juga: JTCC jadikan waktu tempuh dari Bekasi ke Jakarta Utara cuma 35 menit
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023